CILEGON, RUBRIKBANTEN — Dunia perbankan syariah di Kota Cilegon dibuat heboh dengan pengunduran diri Yoyo, Direktur Bisnis Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Cilegon Mandiri (BPR SCM). Keputusan mengejutkan ini diumumkan secara resmi dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) yang digelar hari ini.
“Ya, tadi kita RUPS LB, sepakat menerima surat pengunduran diri dari Pak Yoyo selaku Direktur Bisnis BPRS Kota Cilegon,” ujar Wali Kota Cilegon Robinsar.
Keputusan ini sekaligus menandai masa transisi penting di tubuh BPRSCM. Dalam jangka waktu satu bulan ke depan, operasional perbankan akan diawasi langsung oleh Dewan Komisaris, dengan bantuan Pelaksana Tugas (PLT) yang ditunjuk, yakni Jamroni.
“Pak Jamroni akan menjabat sebagai PLT Direktur, dibantu dan diawasi oleh Dewan Komisaris untuk menjalankan roda operasional selama masa transisi ini,” tambahnya.
Alasan pengunduran diri Yoyo disebut-sebut berkaitan dengan urusan pribadi dan keluarga, serta persiapan menghadapi masa setelah tidak lagi menjabat di BPR SCM.
Menariknya, proses seleksi pengganti Yoyo sedang berlangsung dan melibatkan Panitia Seleksi (Pansel) yang didampingi oleh Badan Intelijen Negara (BIN). Hari ini, proses pendataan dan wawancara terhadap calon-calon direksi tengah dilakukan oleh tim BIN sebagai bagian dari tahapan seleksi yang ketat dan transparan.
“Belum ada laporan final dari tim Pansel. Setelah tahapan dengan BIN rampung, minggu depan mereka akan menyampaikan hasil kepada kami. Baru setelah itu akan ada pendalaman lebih lanjut oleh OJK,” jelas sumber internal.
Meski sejumlah nama telah beredar, pihak manajemen masih menunggu hasil akhir dari Pansel untuk menentukan siapa yang akan melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan di BPRSCM.
Publik pun kini menanti, siapa figur baru yang akan memimpin bisnis perbankan syariah ini ke level yang lebih tinggi. Yang pasti, semua mata kini tertuju pada hasil akhir seleksi yang dijaga ketat hingga ke tangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).















