Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Banner Atas Rubrik Banten
BeritaDaerahKementerianKota CilegonNasionalOrganisasiPemerintahPemiluPendidikanPolitikSosial

61 Tahun Golkar: Beringin yang Tumbuh dari Akar Kebudayaan, Bukan Sekadar Kekuasaan

84
×

61 Tahun Golkar: Beringin yang Tumbuh dari Akar Kebudayaan, Bukan Sekadar Kekuasaan

Sebarkan artikel ini

Oleh: Ayatullah Khumaeni
Kader Partai Golkar & Ketua Dewan Kebudayaan Kota Cilegon

Enam puluh satu tahun sudah Partai Golkar berdiri tegak di pentas politik nasional. Sebuah perjalanan panjang yang tidak hanya mencatat dinamika politik, tetapi juga menegaskan akar kebudayaan yang menjadi napas perjuangannya.

Bagi saya, sebagai kader kecil yang tumbuh bersama warna kuning pohon beringin, usia 61 tahun bukan sekadar peringatan. Ia adalah renungan tentang makna pengabdian dan kebudayaan yang telah menopang langkah Partai Golkar lebih dari enam dekade.

Golkar, bagi saya, tidak lahir semata dari kebutuhan politik. Ia tumbuh dari denyut kehidupan rakyat Indonesia rakyat yang mencintai keteraturan, kerja keras, dan keseimbangan. Di setiap geraknya, saya melihat nilai-nilai luhur bangsa yang hidup: gotong royong, kesetiaan, dan kejujuran. Nilai-nilai yang kini kian langka di tengah hiruk-pikuk politik modern.

Sebagai insan kebudayaan, saya memandang politik bukan sekadar ajang perebutan kekuasaan, tetapi sebagai ruang pengabdian untuk menjaga martabat manusia. Politik yang berakar pada kebudayaan akan menumbuhkan kearifan, sementara kebudayaan yang disokong politik akan menemukan jalannya untuk menghidupkan nilai-nilai luhur bangsa.

Baca juga:  Cegah Lelah, Jaga Sehat: Dinkes Cilegon Siagakan Posko Kesehatan untuk Temani Pemudik Selama NATARU

Di Cilegon kota industri yang terus tumbuh di tengah perubahan zaman semangat Golkar hadir dalam kerja keras masyarakatnya. Mereka yang berpeluh setiap hari, menghidupi keluarga dengan tangan jujur, adalah cermin nilai sejati Golkar: kerja nyata untuk rakyat.

Menjadi kader Golkar bukan hanya soal atribut atau jabatan. Ini tentang menjaga akar nilai di tengah badai kepentingan. Tentang bagaimana beringin tetap berdiri kokoh, meski angin zaman berganti. Sebab kekuatan Golkar bukan semata pada struktur organisasinya, melainkan pada nilai budaya yang diwariskan lintas generasi.

Kini, di usia ke-61, saya ingin memaknai ulang arti kesetiaan. Bahwa setia bukan berarti diam, dan mengabdi bukan berarti tunduk. Kader sejati harus berani menjaga nilai-nilai kebaikan, memperjuangkan kebudayaan, dan menanam harapan di tanah politik yang sering gersang.

Saya percaya, selama Golkar berakar pada kebudayaan, ia akan terus hidup meneduhkan rakyat, menumbuhkan peradaban, dan mengajarkan bahwa politik sejati adalah jalan panjang pengabdian.

Selamat ulang tahun ke-61, Partai Golkar.
Semoga pohon beringin ini tetap hijau, teduh, dan kokoh  bukan karena kekuasaan, tetapi karena akar kebudayaannya yang dalam.

Example 120x600
Untitled-1

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *