Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Banner Atas Rubrik Banten
BeritaDaerahKabupaten PandeglangNasionalOrganisasiPemerintahPendidikanPolitikSosial

Bunda Literasi Banten Resmikan Perpustakaan Bernuansa Alam: Wisata Jadi Wahana Ilmu, Menuju Indonesia Emas 2045

161
×

Bunda Literasi Banten Resmikan Perpustakaan Bernuansa Alam: Wisata Jadi Wahana Ilmu, Menuju Indonesia Emas 2045

Sebarkan artikel ini

PANDEGLANG, RUBRIKBANTEN –Semangat membangun generasi emas terus digaungkan di Banten. Dalam momen peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2025, Bunda Literasi Provinsi Banten, Tinawati Andra Soni, menegaskan pentingnya menghidupkan kembali gerakan literasi, terutama di kalangan anak-anak dan generasi muda sebagai fondasi menuju Indonesia Emas 2045.

Hal itu diungkapkan Tinawati usai menghadiri kegiatan Shelf and Sound HAN 2025 yang digelar di destinasi wisata alam Lembur Kula, Desa Pasir Peuteuy, Kecamatan Cadasari, Kabupaten Pandeglang, Rabu (23/7/2025). Dalam acara tersebut, secara resmi diluncurkan Perpustakaan Jagaraksa, perpustakaan bernuansa alam yang berlokasi di area wisata kuliner Lembur Kula.

“Literasi harus dimulai sejak dini, dari keluarga. Pendidikan karakter lewat membaca sangat penting dalam membentuk generasi yang unggul,” ujar Tinawati.

Menurutnya, kehadiran perpustakaan di lokasi wisata merupakan konsep kreatif yang mampu menyatukan edukasi dan rekreasi. “Ini cara baru menikmati liburan sambil menanamkan budaya baca. Bukan hanya untuk hiburan, tetapi juga membangun wawasan,” katanya.

Tak hanya itu, dalam kegiatan tersebut juga digelar talkshow bersama komunitas Gelas Kosong serta penyerahan single lagu berjudul “Rumah Cahaya” oleh Nabila Fajra Nadira feat Arie Solois dan Albe kepada Bunda Literasi dan Relawan Fesbuk Banten News, sebagai simbol semangat literasi yang menyala.

Baca juga:  Aktivis Cilegon Desak Polda Banten Bongkar Dugaan Keterlibatan Oknum Polisi dalam Kasus Pemerasan Proyek CAA

Bunda Tinawati juga berharap gerakan literasi ini mendapat dukungan dari pemerintah daerah dan pelaku usaha. “Pojok baca di tempat wisata adalah terobosan penting. Ini bukan hanya soal membaca buku, tapi membangun karakter bangsa dari tempat yang menyenangkan,” tambahnya.

Sementara itu, pemilik Lembur Kula, Ade Kardiana, mengatakan bahwa Perpustakaan Jagaraksa didesain terbuka untuk umum dan dirancang dengan rak buku yang mudah diakses oleh pengunjung. “Kami ingin wisata bukan hanya soal selfie, tapi juga memberi nilai tambah lewat edukasi,” tuturnya.

Penggiat literasi Aip Rochadi pun mengapresiasi kehadiran perpustakaan tersebut. Ia berharap ruang baca seperti ini bisa menjadi tren baru di berbagai destinasi wisata lainnya.

Perpustakaan Jagaraksa sendiri merupakan hasil kolaborasi antara Bunda Literasi Provinsi Banten, Perhimpunan Sarjana Pertanian Indonesia (PISPI) Banten, PT Titipan Kilat (TIKI), dan Wisata Alam Lembur Kula.

Dengan semangat sinergi berbagai pihak, literasi kini tak lagi eksklusif di ruang kelas, tapi sudah menjelma menjadi bagian dari gaya hidup keluarga modern yang cerdas dan sadar akan pentingnya pengetahuan.

Example 120x600
Untitled-1

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan Rubrik Banten