Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Banner Atas Rubrik Banten
BeritaDaerahEkonomiKementerianKesehatanKota CilegonNasionalOrganisasiPemerintahPendidikanPolitikSosial

Pemkot Cilegon Luncurkan ‘GEMET SEKUL’ demi Lindungi Pekerja Informal

313
×

Pemkot Cilegon Luncurkan ‘GEMET SEKUL’ demi Lindungi Pekerja Informal

Sebarkan artikel ini

CILEGON, RUBRIKBANTEN – Pemerintah Kota Cilegon serius mengejar target Universal Coverage Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (UCJ) sebesar 55 persen pada tahun 2025. Berbagai strategi disiapkan, termasuk peluncuran inovasi GEMET SEKUL (Gerakan Mensejahterakan Pekerja Sekitar Kule) untuk mendorong kepesertaan pekerja informal dalam program jaminan sosial ketenagakerjaan.

Langkah strategis ini dibahas dalam Forum Group Discussion (FGD) yang digelar oleh BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Cilegon bersama Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Cilegon, Kamis (3/7/2025), di ruang rapat Asda Kota Cilegon.

Dalam arahannya, Sekretaris Daerah Kota Cilegon, Maman Mauludin, menegaskan pentingnya sinergi lintas sektor dalam mempercepat capaian UCJ.

“Regulasi sudah tersedia melalui Perwal No 41 Tahun 2024 dan MoU antara Pemkot Cilegon dengan BPJS Ketenagakerjaan. Hari ini kami berharap terbentuk tim percepatan UCJ yang mampu menghadirkan terobosan baru,” ujar Maman.

Ia juga menegaskan bahwa perlindungan sosial ketenagakerjaan adalah hak seluruh pekerja, terutama di tengah tantangan ekonomi global yang makin kompleks.

“Jamsostek bukan sekadar kewajiban, tapi bentuk kepedulian sosial untuk melindungi para pekerja, baik formal maupun informal,” tambahnya.

Baca juga:  Bang Andra Ledakkan Ekonomi Desa, Gede Sandra: Program Jalan Banten Wajib Jadi Contoh Nasional

Kepala Bidang Hubungan Industrial Disnaker Cilegon, Faruk, membeberkan bahwa dari total 174.897 angkatan kerja, baru 76.062 orang atau sekitar 43 persen yang tercakup dalam program jaminan sosial ketenagakerjaan.

“Target UCJ sebesar 55 persen masih jauh. Sekitar 27.377 pekerja harus masuk kepesertaan tahun ini agar target 103.439 peserta di tahun 2025 bisa tercapai,” jelasnya.

Ia juga menyoroti rendahnya kepesertaan dari sektor informal yang hanya 16 persen. Untuk itu, pihaknya akan menyasar berbagai segmen, termasuk mereka yang masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan P3KE, dengan iuran hanya Rp16.800 per bulan.

Sebagai langkah konkret, Pemkot bersama tim penyusun Perwal 41/2024 melahirkan program GEMET SEKUL, yang mengajak perusahaan formal di Cilegon untuk berkontribusi membayarkan iuran jaminan sosial bagi pekerja informal di sekitar mereka.

“Ini untuk ART, tukang ojek, buruh bangunan, tukang sampah, supir pribadi, marbot masjid, guru ngaji, dan lainnya. GEMET SEKUL diharapkan jadi solusi percepatan UCJ di Cilegon,” kata Faruk penuh semangat.

Baca juga:  Kasat Binmas Polres Cilegon Iptu Muhyidin: Didik Pelajar Jadi Generasi Emas, Jauhi Tawuran dan Narkoba

Faruk menyebut program ini juga bagian dari upaya menekan kemiskinan ekstrem di Kota Cilegon.

Pemerintah Kota Cilegon berkomitmen untuk terus mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat. Melalui sinergi antara Pemkot, BPJS Ketenagakerjaan, dan seluruh elemen masyarakat, upaya perlindungan pekerja akan terus ditingkatkan demi mencapai Universal Coverage yang merata dan berkeadilan.

“Kita tidak bisa bekerja sendiri. Perlu kolaborasi dan inovasi bersama agar tidak ada satu pun pekerja di Cilegon yang tertinggal dari perlindungan negara,” pungkas Maman.

Example 120x600
Untitled-1

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *