CILEGON, RUBRIKBANTEN – Pemerintah Kota Cilegon mulai mengambil langkah tegas dengan merelokasi lebih dari 120 pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Pasar Kranggot. Penertiban ini difokuskan pada area pintu masuk dan keluar pasar yang selama ini kerap dipadati aktivitas jual beli, khususnya di sepanjang bantaran sungai yang memicu kemacetan.
Asisten Daerah (Asda) II Kota Cilegon, Ahmad Aziz Setia Ade Putra, menjelaskan bahwa kegiatan relokasi ini merupakan tindak lanjut dari rapat koordinasi sebelumnya yang digelar bersama instansi terkait.
“Hari ini merupakan tindak lanjut dari rapat persiapan kemarin bahwa kita akan melaksanakan relokasi para pedagang kaki lima yang ada di pintu masuk maupun keluar Pasar Kranggot,” ujarnya saat meninjau lokasi, Kamis (19/6/2025).
Penertiban tahap awal difokuskan pada jalur akses utama pasar. Aziz menegaskan, mulai hari ini tidak boleh ada lagi aktivitas jual beli di pintu masuk dan keluar.
“Hari ini kita mulai dengan yang ada di jalur pintu masuk dan pintu keluar. Jadi mulai hari ini tidak ada lagi yang berjualan di akses jalan masuk,” tegasnya.
Jumlah pedagang yang terdampak relokasi tahap awal ini diperkirakan mencapai lebih dari 120 orang.
“Kurang lebih ada seratus dua puluhan lah, sampai seratus tiga puluhan. Setelah itu kita akan eksekusi dari TPS yang di belakang sampai ke perempatan Jalan Pasar Kranggot,” bebernya.
Menanggapi kemungkinan adanya penolakan dari para pedagang, Ahmad Aziz memastikan bahwa sejauh ini proses berjalan lancar dan bahkan mendapat dukungan dari warga.
“Tidak ada (penolakan), malah mendukung. Yang mendukung seluruh masyarakat Kota Cilegon,” tandasnya.
Dengan relokasi ini, Pemkot Cilegon berharap lalu lintas di kawasan Pasar Kranggot menjadi lebih lancar, serta aktivitas perdagangan tetap berjalan optimal di lokasi baru yang telah disiapkan. (Abdila/RB)
