CILEGON, RUBRIKBANTEN – Relokasi pedagang kaki lima (PKL) dari kawasan Pasar Kranggot, Cilegon, menuai sorotan tajam dari Ketua Paguyuban Solok Saiyo Sakato, Maizal. Ia menegaskan, para pedagang pada dasarnya tidak menolak dipindahkan, asalkan lokasi yang disediakan layak dan menunjang aktivitas ekonomi.
“Sebenarnya para pedagang kaki lima yang berada di pinggir kali ini tidak keberatan dipindah. Dimanapun mereka siap, asal tempatnya mendukung,” ujar Maizal saat ditemui di sela pemantauan relokasi, Kamis (19/6).
Namun, ia menilai lokasi relokasi yang ditawarkan pemerintah saat ini kurang memadai, terutama untuk jenis dagangan seperti pakaian. Menurutnya, tempat tersebut lebih cocok bagi pedagang ikan dan daging, bukan pedagang pakaian yang memerlukan area yang bersih, terang, dan mudah diakses pembeli.
“Tempatnya tidak layak. Daya beli di sana juga lemah. Kalau kondisi seperti itu dipaksakan, jelas tidak mungkin,” tegas Maizal.
Maizal juga mengeluhkan fasilitas dasar yang minim di lokasi baru, seperti tidak adanya penerangan dan kondisi akses jalan yang becek dan sulit dilalui.
“Penerangan tidak ada sama sekali. Jalannya juga becek, sangat menyulitkan bagi pedagang maupun pembeli,” keluhnya.
Ia berharap Pemkot Cilegon bisa lebih bijak dan cermat dalam menentukan lokasi relokasi, dengan mempertimbangkan jenis usaha dan kebutuhan mendasar para pedagang, agar roda perekonomian tetap berjalan lancar dan adil bagi semua pihak. (Abdila/RB)















