CILEGON, RUBRIKBANTEN — Dugaan keterlibatan anggota DPRD Kota Cilegon dari Partai Gelora, H. Hikmatulah, dalam insiden penabrakan buruh saat aksi mogok kerja di depan PT Bunga Sari, Selasa (10/6), menuai sorotan publik. Namun hingga kini, Badan Kehormatan (BK) DPRD menyatakan belum menerima laporan resmi terkait kasus tersebut.
“Pengaduannya belum masuk. Memang kemarin sudah sempat ada hearing dengan Komisi II, dan dari pihak buruh menyatakan akan menempuh jalur hukum. Tapi selama belum ada surat pengaduan resmi, kami belum bisa mengkaji lebih lanjut,” tegas Ketua BK DPRD Kota Cilegon, Fachri Mohammad Rizki, saat ditemui Rabu (11/6).
Fachri menambahkan, pihaknya tetap bersikap profesional dan menunggu proses administrasi dilengkapi sebelum mengambil langkah tegas.
“Nanti kalau surat pengaduannya sudah masuk, baru kami akan panggil yang bersangkutan dan pihak terkait lainnya. Kita cocokkan fakta-fakta di lapangan. Sejauh ini, informasi yang saya dapat masih dari pemberitaan media,” jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, aksi mogok kerja buruh PT Bunga Sari berlangsung panas. Salah satu buruh diduga menjadi korban tabrakan kendaraan milik H. Hikmatulah. Forum Serikat Pekerja/Serikat Buruh (FSP/SB) Kota Cilegon menyatakan kesiapannya membawa kasus ini ke ranah hukum.
BK DPRD menegaskan komitmennya untuk bertindak objektif dan menjalankan fungsi pengawasan etik terhadap anggota dewan. Penanganan kasus tetap akan mengacu pada prosedur serta dokumen administrasi yang sah. (Abdillah/RB)
