CILEGON, RUBRIKBANTEN – Dalam upaya menekan laju inflasi daerah sekaligus menstabilkan harga kebutuhan pokok, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Cilegon kembali menggelar Operasi Pasar (OP), kali ini bertempat di Kelurahan Tegal Bundar, Kecamatan Purwakarta, Kota Cilegon.
Operasi Pasar ini merupakan kali kedua yang dilakukan Disperindag pada tahun ini. Sebelumnya, kegiatan serupa telah dilaksanakan di Pasar Warnasari, Kecamatan Citangkil.
Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Kota Cilegon, Fitriadi Achmad, menyampaikan bahwa pelaksanaan OP ini tidak hanya bertujuan untuk mengendalikan inflasi dan menstabilkan harga barang kebutuhan pokok, tetapi juga sebagai langkah strategis untuk menghidupkan kembali Pasar Tegal Bundar yang telah lama tidak berfungsi.
“Pasar Tegal Bundar sudah puluhan tahun mati suri. Dengan kegiatan ini, kami ingin menghidupkan kembali aktivitas ekonomi masyarakat di sini,” ujar Fitriadi.
Fitriadi menambahkan, dalam kegiatan Operasi Pasar ini, masyarakat bisa mendapatkan harga barang kebutuhan pokok dengan harga yang lebih terjangkau dari harga pasaran. Misalnya, harga telur turun dari Rp28.000 menjadi Rp26.000 per kilogram, beras premium dari Rp74.500 menjadi Rp70.000 per 5 kilogram, minyak goreng Minyakita dari Rp15.700 menjadi Rp15.500 per liter, dan gula pasir dari Rp19.500 menjadi Rp17.000 per kilogram.
Camat Purwakarta, Suadilah, menyampaikan apresiasinya terhadap langkah yang dilakukan Disperindag Kota Cilegon. Menurutnya, kegiatan ini sangat membantu masyarakat, terutama menjelang Hari Raya Idul Adha 2025.
“Dengan harga kebutuhan pokok yang lebih murah, masyarakat tentu lebih terbantu dan antusias berbelanja di Operasi Pasar ini,” kata Suadilah.
Lebih lanjut, Suadilah juga mengungkapkan bahwa Tegal Bundar telah menjadi lokasi dari berbagai kegiatan pemberdayaan masyarakat yang digagas Disperindag, termasuk pelatihan pembuatan sertifikat produk dan label halal untuk pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
Kegiatan ini diharapkan menjadi momentum kebangkitan ekonomi lokal, serta memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat melalui stabilisasi harga dan peningkatan daya beli.
