CILEGON, RUBRIKBANTEN — Gubernur Banten Andra Soni memimpin langsung upacara penyambutan peserta Latihan Integrasi Taruna Wreda (Latsitarda) Nusantara ke-45 di Dermaga Pelabuhan Indah Kiat, Kelurahan Taman Sari, Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon. Sebanyak 2.898 peserta dari berbagai lembaga pendidikan kedinasan hadir dalam upacara tersebut, menandai dimulainya salah satu program integratif terbesar di tanah air.
Dalam sambutannya, Gubernur Andra Soni menegaskan bahwa Latsitarda ke-45 bukan sekadar seremoni kehormatan, melainkan sebuah momen strategis untuk mempercepat transformasi desa-desa di Provinsi Banten menjadi desa maju, mandiri, dan berdaya saing.
“Kami bangga menjadi tuan rumah Latsitarda Nusantara ke-45. Ini adalah kesempatan emas bagi kami untuk bersinergi dengan para taruna, praja, dan mahasiswa dalam mempercepat pembangunan desa serta menciptakan desa-desa mandiri di Provinsi Banten,” tegas Andra Soni.
Para peserta Latsitarda terdiri dari 809 Taruna Akademi Militer (Akmil), 431 Taruna Akademi Angkatan Laut (AAL), 289 Taruna Akademi Angkatan Udara (AAU), 451 Taruna Akademi Kepolisian (Akpol), 200 Praja IPDN, 95 Taruna Politeknik Siber dan Sandi Negara (PSSN), 200 Kadet Unhan, dan 423 personel pendukung. Mereka akan disebar ke seluruh wilayah Banten untuk melaksanakan kegiatan fisik dan non-fisik yang terintegrasi dengan program pembangunan daerah.
Menurut Gubernur, kehadiran para taruna bukan hanya membawa semangat nasionalisme, tetapi juga membawa energi baru dan potensi inovasi berbasis keilmuan serta kepemimpinan.
“Latsitarda merupakan bentuk pengabdian nyata taruna kepada masyarakat. Kegiatan ini menjadi salah satu pendorong terbentuknya desa binaan yang nantinya berkembang menjadi desa maju dan mandiri,” ujarnya.
Andra Soni juga menekankan pentingnya sinergi antara peserta Latsitarda dan masyarakat desa dalam menggali serta mengembangkan potensi lokal, mulai dari sektor pertanian, UMKM, pendidikan, hingga digitalisasi.
Tak hanya itu, ia menyoroti pentingnya pembentukan karakter generasi muda. Latsitarda diharapkan menjadi ruang tumbuhnya integritas, jiwa kepemimpinan, dan solidaritas sosial para taruna yang akan menjadi pemimpin bangsa di masa depan.
“Kami percaya bahwa para taruna adalah calon pemimpin bangsa. Melalui Latsitarda, karakter kepemimpinan yang berlandaskan kepedulian terhadap masyarakat akan terbentuk dengan kuat,” jelasnya.
Gubernur juga menegaskan komitmen Pemerintah Provinsi Banten untuk mewujudkan tata kelola yang bersih dan pembangunan yang merata. Menurutnya, kolaborasi antara unsur pendidikan kedinasan dan masyarakat desa merupakan modal kuat menuju Banten yang lebih baik.
“Kami berharap Latsitarda Nusantara ini menjadi tonggak kolaboratif untuk membangun Provinsi Banten yang maju, adil, merata, dan bebas dari korupsi,” tutupnya.















