Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Banner Atas Rubrik Banten
BantenBeritaBisnisDaerahEkonomiKabupaten LebakKabupaten PandeglangKabupaten SerangKabupaten TangerangKementerianKota CilegonKota SerangKota TangerangNasionalOrganisasiPemerintahPendidikanPolitikSosial

Anas Urbaningrum: Premanisme Investasi Bukan Sekadar Masalah Hukum, Tapi Tanda Ketidakadilan

403
×

Anas Urbaningrum: Premanisme Investasi Bukan Sekadar Masalah Hukum, Tapi Tanda Ketidakadilan

Sebarkan artikel ini

SERANG, RUBRIKBANTEN – Tokoh nasional Anas Urbaningrum menyoroti langkah Polri yang tengah gencar memberantas praktik premanisme dalam dunia investasi di tengah masifnya pembangunan di berbagai wilayah Indonesia.

Menurut Anas, tindakan premanisme ini memang merupakan “penyakit” yang harus segera diobati. Ia menegaskan bahwa premanisme tidak hanya mengganggu iklim investasi, tetapi juga merusak harmoni sosial di masyarakat.

“Betul, itu memang penyakit yang harus diobati. Karena bukan hanya mengganggu investasi saja, melainkan mengganggu harmoni sosial,” ujar Anas saat diwawancarai di Kota Serang, Minggu (25/5/2025).

Namun, Anas yang juga mantan Ketua DPP Demokrat itu mengingatkan bahwa premanisme tidak bisa dilihat secara sempit hanya sebagai tindakan kriminal semata. Menurutnya, premanisme kadang menjadi penyebab, namun tak jarang juga muncul sebagai akibat dari ketimpangan.

“Nah, kalau dia misalkan jadi akibat, harus dikoreksi juga sebabnya,” jelas Anas.

Anas juga sebagai ketua PKN menilai bahwa pembagian hasil dari investasi dan pembangunan yang tidak adil bisa memicu lahirnya praktik-praktik premanisme. Karena itu, koreksi struktural menjadi sangat penting agar persoalan ini tidak hanya diberantas di permukaan, tetapi juga pada akarnya.

Baca juga:  Cegah Kecelakaan Pelajar, Dishub Cilegon Bentuk Duta Tertib Lalu Lintas dari Kalangan Siswa

“Koreksi paling penting adalah bahwa pembagian kue investasi itu juga harus mempertimbangkan keadilan. Dengan begitu, kemudian cara kita melihat menjadi komprehensif,” tegasnya.

 

Anas menyerukan agar negara tidak hanya fokus pada pendekatan represif semata, melainkan juga mendorong distribusi keadilan ekonomi yang lebih merata demi menciptakan stabilitas sosial yang sejati.

Example 120x600
Untitled-1

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan Rubrik Banten