CILEGON, RUBRIKBANTEN — Sebuah gebrakan penting dalam dunia kebudayaan tengah digagas Pemerintah Kota Cilegon. Wali Kota Cilegon, Robinsar, mendapat dukungan penuh dari Dewan Kebudayaan Kota Cilegon atas rencananya merevitalisasi Taman Kodok di Kecamatan Jombang menjadi Taman Seni Budaya. Transformasi ini dipandang sebagai langkah strategis untuk memperluas ruang ekspresi dan interaksi budaya bagi masyarakat di tengah geliat industri yang mendominasi wajah kota.
Ketua Dewan Kebudayaan Kota Cilegon, Ayatullah Khumaeni, menegaskan bahwa konversi ruang publik menjadi ruang budaya bukan sekadar pilihan, tetapi kebutuhan mendesak.
“Kami menyambut baik rencana ini sebagai bentuk komitmen pemerintah daerah dalam memperkuat ekosistem kebudayaan lokal. Taman Seni Budaya akan menjadi ruang terbuka bagi seniman, budayawan, pelajar, dan masyarakat umum untuk berkarya, belajar, dan berkolaborasi,” ujarnya.
Dewan Kebudayaan siap terjun langsung dalam proses kurasi, pendampingan komunitas, hingga merancang program-program berkelanjutan. Tujuannya, agar taman ini tidak sekadar menjadi ruang indah yang instagramable, tetapi juga memiliki nilai sosial dan kultural yang nyata bagi warga.
Lebih lanjut, Dewan Kebudayaan menekankan pentingnya pelibatan komunitas lokal dalam proses revitalisasi. Unsur budaya khas Banten seperti motif tradisional, arsitektur lokal, hingga narasi sejarah harus menjadi roh utama taman tersebut.
“Kami berharap Taman Seni Budaya ini tidak hanya menjadi etalase budaya, tetapi juga ruang tumbuh bagi generasi baru seniman dan warga yang sadar akan jati dirinya,” imbuh Ayatullah.
Sebagai mitra strategis pemerintah dalam memperkuat nilai-nilai budaya, Dewan Kebudayaan Kota Cilegon berkomitmen untuk terus bersinergi dengan semua pemangku kepentingan agar taman ini menjadi ikon baru kebudayaan Cilegon—simbol identitas lokal di tengah modernitas.
