CILEGON, RUBRIKBANTEN – Cerobong asap milik pabrik kimia PT Lotte Chemical Indonesia (PT LCI) yang sedang dalam tahap uji coba memicu keresahan hebat di tengah masyarakat sekitar. Dalam beberapa hari terakhir, kobaran api dan kepulan asap hitam pekat dari cerobong tersebut tidak hanya mengotori langit Kota Cilegon, tetapi juga menimbulkan kekhawatiran serius terhadap kesehatan dan keselamatan warga. Getaran dari aktivitas pabrik bahkan diduga berdampak pada pemukiman sekitar, dan insiden ini pun viral di media sosial.
Ketua Umum Pengurus Besar Al-Khairiyah, Ali Mujahidin (Mumu), mengecam keras situasi ini dan mendesak Aparat Penegak Hukum (APH) serta pemerintah untuk turun tangan secara tegas. Ia menegaskan bahwa sejak sebelum hingga saat ini, masyarakat tidak pernah mendapatkan sosialisasi maupun edukasi standar kelayakan dan keamanan dari pihak PT LCI maupun lembaga yang berwenang.
“Dalam keadaan normal saja, cerobong asap pabrik kimia sudah berpotensi menimbulkan pencemaran udara dan dampak kesehatan. Apalagi sekarang, saat uji coba yang tidak jelas standarnya, justru malah menimbulkan api dan asap hitam yang mencurigakan,” ujar Mumu.
Berdasarkan kajian umum, asap pabrik kimia bisa mengandung berbagai polutan berbahaya seperti sulfur dioksida, nitrogen oksida, dan hidrokarbon. Paparan terhadap polutan-polutan ini dapat memicu berbagai gangguan pernapasan, iritasi, bahkan kanker paru-paru dan penyakit jantung dalam jangka panjang. Selain itu, reaksi kimia di atmosfer berpotensi menimbulkan hujan asam dan memperparah efek rumah kaca.
“Kami tidak ingin Kota Cilegon menjadi saksi tragedi industri seperti kebocoran pipa PT Chandra Asri yang menyebabkan bau menyengat pada Januari 2024, atau lebih mengerikan lagi, seperti insiden Chernobyl dan Bhopal yang menewaskan ribuan jiwa akibat kelalaian pengelolaan bahan kimia dan teknologi,” tegas Mumu.
Ia menuntut Polda Banten dan pemerintah untuk melakukan pengawasan ketat terhadap aktivitas PT LCI serta menuntut transparansi penuh kepada masyarakat. Ia juga meminta perguruan tinggi di Cilegon segera melakukan riset dan kajian independen untuk memetakan dampak uji coba ini terhadap lingkungan dan kesehatan warga.
Masyarakat berharap kejadian ini menjadi peringatan serius bagi semua pihak, bahwa industrialisasi tanpa kontrol dan tanggung jawab sosial dapat menjadi bencana yang tak hanya merusak lingkungan, tapi juga mengancam nyawa.















