PANDEGLANG, RUBRIKBANTEN – Ketua Tim Pembina (TP) Posyandu Provinsi Banten, Tinawati Andra Soni, bersama tim resmi menuntaskan rangkaian Peninjauan Transformasi New Posyandu di seluruh kabupaten/kota se-Provinsi Banten. Titik akhir peninjauan berlangsung di Kabupaten Pandeglang, Rabu (14/5/2025), menyoroti masih timpangnya implementasi Enam Standar Pelayanan Minimal (SPM) di sejumlah wilayah.
Peninjauan yang menyasar tiga hingga empat titik Posyandu di tiap daerah ini bertujuan memastikan transformasi New Posyandu benar-benar menyatu dengan enam SPM, yang mencakup sektor Pendidikan, Kesehatan, Pekerjaan Umum, Perumahan Rakyat, Ketertiban dan Ketentraman Umum, serta Perlindungan Sosial.
Di Pandeglang, kunjungan difokuskan pada Posyandu Melati Putih II (Kampung Ciatuy, Desa Mekarjaya, Cikedal), Posyandu Teratai IV (Kampung Marga Mukti, Desa Bojong, Bojong), dan Posyandu Mawar IV (Kampung Monggor, Desa Batu Bantar, Cimanuk).
Meski secara umum pelaksanaan transformasi dinilai berjalan baik, Tinawati mengungkap bahwa masih banyak Posyandu yang belum sepenuhnya memenuhi enam SPM. Ia menyampaikan perlunya perhatian lebih, baik dari pihak provinsi maupun kepala daerah setempat.
“Pelaksanaan intervensi Enam SPM oleh Posyandu rata-rata berjalan dengan baik. Namun masih terdapat beberapa yang belum sepenuhnya terealisasi. Artinya masih banyak yang perlu mendapat perhatian dari kami, termasuk kepala daerah,” tegas Tinawati.
Ia menyoroti kemajuan di wilayah Tangerang Raya, yang menurutnya sudah berada di jalur yang benar namun tetap butuh pembinaan lanjutan.
“Tangerang Raya sudah cukup baik penerapannya. Tapi daerah lain perlu dorongan sosialisasi dan edukasi yang lebih masif,” tambahnya.
Dalam peninjauan ini, Tinawati juga menerima aspirasi masyarakat, mulai dari sanitasi, kebutuhan rumah layak huni, hingga persoalan pendidikan anak usia dini. Ia menegaskan bahwa kolaborasi dengan perangkat desa sangat penting dalam mengidentifikasi tantangan lokal.
“Setiap kabupaten/kota memiliki tantangan yang berbeda dalam menerapkan Enam SPM. Perangkat desa harus terlibat aktif dalam pendataan dan pelaporan agar intervensi tepat sasaran,” ujar Tinawati.
Menutup kegiatan, Tinawati menyerukan pentingnya gerakan bersama dari tingkat rumah tangga hingga pemerintah pusat agar Posyandu benar-benar menjadi garda depan pembangunan sumber daya manusia.
“Kalau ini berjalan optimal hingga ke pusat, Banten bisa jadi provinsi maju, adil, merata, dan bebas dari korupsi,” pungkasnya.
Tinawati didampingi langsung oleh Bupati Pandeglang Rd. Dewi Setiani, Ketua TP Posyandu Pandeglang Rina Haryawati Fahmi, Sekda Pandeglang Ali Fahmi Sumanta, serta para kader kesehatan kecamatan.
Rina Haryawati menyampaikan bahwa Kabupaten Pandeglang memiliki 1.923 Posyandu dan masih membutuhkan banyak pembenahan untuk memenuhi standar pelayanan.
“Kami masih harus banyak berbenah. Mudah-mudahan Enam SPM ini bisa dilaksanakan secara menyeluruh,” ujar Rina.
Antusiasme masyarakat terlihat jelas dalam setiap titik kunjungan. Anak-anak TK/PAUD, kader Posyandu, serta TP PKK setempat turut menyambut hangat kehadiran rombongan. Dalam kesempatan itu, bantuan juga disalurkan berupa alat bantu jalan untuk lansia, telur untuk keluarga berisiko stunting, bibit cabai, hingga tas siaga bencana.















