CILEGON, RUBRIKBANTEN – Angkutan Laut Lebaran 2025 di Pelabuhan Ciwandan tak hanya soal menyeberang, tapi juga soal kuliner! Pelindo Regional 2 Banten menghadirkan 25 Usaha Mikro dan Kecil (UMK) binaan untuk menjajakan makanan dan minuman khas lokal kepada para pemudik yang bersiap naik kapal.
Langkah ini dilakukan untuk memastikan pemudik bisa menikmati santapan berbuka puasa atau sahur tanpa harus repot mencari makanan di luar pelabuhan. Beragam kuliner khas Cilegon, seperti gipang dan oleh-oleh lokal lainnya, bisa langsung dinikmati di buffer area sebelum keberangkatan kapal.
General Manager Pelindo Regional 2 Banten, Benny Ariadi, menegaskan bahwa inisiatif ini bukan sekadar layanan tambahan, tetapi juga upaya mendorong ekonomi UMK lokal.
“Kami ingin menjadikan Pelabuhan Ciwandan lebih dari sekadar titik transit. Dengan adanya stand UMK ini, pemudik bisa menikmati kuliner khas daerah sekaligus mendukung usaha kecil masyarakat sekitar,” ujar Benny.
Camat Ciwandan, Agus Ariadi, juga memberikan apresiasi atas langkah Pelindo dalam memberdayakan pelaku UMK Kota Cilegon selama Angkutan Lebaran 2025.
Martinah, salah satu pelaku UMK yang ikut serta, mengaku sangat terbantu dengan fasilitas stand gratis ini.
“Terima kasih kepada Pemerintah Kota Cilegon dan Pelindo yang telah memberikan kami kesempatan berdagang di pelabuhan. Pendapatan harian kami meningkat berkat program ini,” kata Martinah.
Stand UMK ini telah beroperasi sejak 24 Maret 2025 dan buka 24 jam penuh. Demi menjaga kualitas, Pelindo hanya menggandeng UMK yang memiliki kelengkapan dokumen usaha, termasuk sertifikasi halal.
Selain UMK binaan Dinas Koperasi dan UKM Kota Cilegon, tersedia juga lima stand bagi warga lokal yang ingin ikut merasakan manfaat ekonomi dari Angkutan Lebaran 2025.
Salah satu pemudik, Suryadi, merasa sangat terbantu dengan kehadiran stand UMK ini.
“Alhamdulillah, nggak perlu repot cari makanan di luar. Di sini sudah tersedia semuanya,” ucapnya.
Dengan program ini, Pelindo Regional 2 Banten tak hanya mempermudah perjalanan para pemudik, tapi juga membuka peluang ekonomi bagi UMK dan masyarakat sekitar. Ke depannya, diharapkan langkah ini bisa menjadi bagian dari tradisi Angkutan Lebaran di Pelabuhan Ciwandan. (*)
