SERANG, RUBRIKBANTEN – Pergerakan kendaraan selama libur Natal 2025 dan Tahun Baru (Nataru) di ruas Jalan Tol Tangerang–Merak menunjukkan dinamika signifikan. Berdasarkan data trafik pada Kamis, 25 Desember 2025, total arus lalu lintas yang melintas secara akumulatif mencapai 1.202.785 kendaraan, menandai peningkatan tajam dibandingkan periode Nataru tahun sebelumnya.
Di Gerbang Tol (GT) Cikupa, tercatat 425.952 kendaraan memasuki ruas Tol Tangerang–Merak pada Hari Raya Natal. Rata-rata lalu lintas harian mencapai 43.469 kendaraan, mengalami penurunan tipis 1,94 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2024, serta lebih rendah 16,94 persen dari lalu lintas harian rata-rata (LHR) normal.
Sementara itu, arus keluar di GT Merak yang mengarah ke Pelabuhan Merak dan sekitarnya mencatat 70.114 kendaraan. Angka ini menunjukkan rata-rata harian 8.864 kendaraan, turun drastis 90,53 persen dibandingkan tahun lalu, namun masih naik 0,94 persen jika dibandingkan dengan LHR normal.
Secara keseluruhan, rata-rata lalu lintas harian di ruas Tol Tangerang–Merak selama periode Nataru mencapai 179.209 kendaraan. Jumlah tersebut melonjak 6,2 persen dibandingkan Nataru 2024/2025, sekaligus meningkat 9,1 persen dari kondisi lalu lintas normal.
Untuk menjaga kelancaran arus dan keselamatan pengguna jalan, pemerintah memberlakukan pembatasan operasional kendaraan angkutan barang sejak Minggu, 21 Desember 2025 pukul 00.00 WIB hingga Minggu, 4 Januari 2026 pukul 24.00 WIB. Pembatasan ini mencakup kendaraan dengan sumbu tiga atau lebih, kendaraan bertempelan atau gandengan, serta angkutan hasil galian, tambang, dan bahan bangunan.
Di sisi lain, kesiapan infrastruktur pendukung juga diperkuat. Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) telah disiagakan di sejumlah rest area Tol Tangerang–Merak, yakni KM 43 dan KM 68 arah Merak, serta KM 45 dan KM 68 arah Jakarta. Fasilitas ini merupakan hasil sinergi antara PLN, Astra Infra Toll Road Tangerang–Merak, dan pengelola rest area, guna memberikan kenyamanan bagi pengguna kendaraan listrik sekaligus mendukung transisi menuju transportasi ramah lingkungan.
Peningkatan arus lalu lintas ini menjadi indikator kuat tingginya mobilitas masyarakat selama libur panjang Nataru, sekaligus menguji kesiapan infrastruktur dan manajemen lalu lintas di jalur vital penghubung Pulau Jawa dan Sumatera tersebut.















