CILEGON, RUBRIKBANTEN — Anggota Dewan Kehormatan Forum Wartawan Kebudayaan (FORWARD), Arifin Al Bantani, memimpin doa dalam peresmian Tugu Baja yang kini tampil sebagai ikon ruang publik baru di jantung Kota Cilegon, Senin malam (22/12/2025). Prosesi doa menjadi penanda dimulainya babak baru Tugu Baja sebagai simbol identitas sekaligus ruang kebersamaan warga.
Peresmian kawasan Landmark Kota Cilegon ini dihadiri langsung oleh Wali Kota Cilegon Robinsar, unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), jajaran kepala OPD, serta para camat se-Kota Cilegon. Pemerintah Kota Cilegon menempatkan proyek ini sebagai prioritas penyediaan ruang terbuka yang estetis, nyaman, dan ramah masyarakat di tengah padatnya aktivitas kota industri.
Sebelum pemotongan pita dan penandatanganan prasasti, Arifin Al Bantani memimpin doa bersama yang dibacakan dalam syair berbahasa Arab. Doa tersebut mengandung makna agar ruang publik tidak semata menjadi landmark visual, melainkan ruang hidup tempat warga berkumpul, merenung, dan menumbuhkan kebersamaan. Ia juga berharap Tugu Baja mampu berdiri sebagai simbol kebudayaan masa kini yang tetap menghormati akar budaya dan karakter khas Kota Cilegon.
Tugu Baja yang telah melekat sebagai identitas kota sejak pertama kali dibangun pada 2015 kini hadir dengan wajah baru. Revitalisasi kawasan menghadirkan penataan ruang yang lebih representatif, lengkap dengan area duduk yang tertata, spot-spot foto, serta jalur pejalan kaki yang nyaman untuk menikmati suasana sore hingga malam hari.
Dalam sambutannya, Wali Kota Robinsar menegaskan bahwa revitalisasi Tugu Baja dilakukan untuk menjawab kebutuhan warga akan ruang publik berkualitas. Menurutnya, Tugu Baja tidak lagi sekadar monumen, tetapi telah bertransformasi menjadi ruang sosial yang inklusif dan layak dinikmati seluruh lapisan masyarakat.
Pembangunan kawasan Landmark dan Tugu Baja ini dibiayai melalui APBD Kota Cilegon, dengan masa pengerjaan sekitar tiga bulan dan berhasil diselesaikan sebelum akhir Desember 2025.
Dengan diresmikannya Tugu Baja yang telah direvitalisasi, Pemerintah Kota Cilegon berharap ikon kota ini mampu memperkuat kebanggaan warga, sekaligus menjadi ruang interaksi sosial, rekreasi, dan refleksi di tengah dinamika kehidupan urban yang terus bergerak.















