Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Banner Atas Rubrik Banten
BantenBeritaDaerahEkonomiKementerianKesehatanKota CilegonNasionalOrganisasiPemerintahPendidikanPolitikSosial

Bunda PAUD Banten Tegaskan Revolusi Sekolah Inklusif: Setiap Anak Harus Dimuliakan

139
×

Bunda PAUD Banten Tegaskan Revolusi Sekolah Inklusif: Setiap Anak Harus Dimuliakan

Sebarkan artikel ini

CILEGON, RUBRIKBANTEN — Bunda PAUD Provinsi Banten, Tinawati Andra Soni, menegaskan pentingnya kehadiran sekolah inklusif sebagai fondasi pembentukan karakter anak sejak usia dini. Menurutnya, pendidikan inklusif bukan sekadar fasilitas, tetapi gerakan besar untuk memastikan setiap anak—termasuk anak-anak istimewa—mendapatkan hak pendidikan yang layak, ramah, dan manusiawi.

Pernyataan itu disampaikan Tinawati usai mengunjungi TK Zata Amani Islamic School (ZAIS) di Komplek Griya Cilegon Indah, Kelurahan Harjatani, Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang, Selasa (9/12/2025).

“Terharu dan bangga. Karena TK ZAIS sudah melaksanakan sekolah inklusif. Anak-anak istimewa bisa mendapatkan pendidikan layak,” ujar Tinawati.

Tinawati menekankan bahwa sekolah inklusif membangun pondasi toleransi dan penerimaan bagi anak-anak sejak usia dini. Melalui interaksi di kelas yang beragam, anak-anak belajar memahami perbedaan karakter dan kemampuan antarindividu.

“Mudah-mudahan ini bisa terus kita kembangkan di Provinsi Banten. Kita giatkan sekolah inklusif yang ramah anak, ramah keluarga,” katanya.

Kunjungan ini turut diisi dengan pemberian paket bantuan pencegahan stunting melalui program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting). Ia juga berdialog dengan ibu hamil dan menyusui mengenai gizi anak serta mengikuti proses belajar di beberapa kelas.

Baca juga:  Banten Dilirik Raksasa Tiongkok: Teknologi Hijau dan Pembiayaan Ramah Lingkungan Siap Masuk

“Insya Allah Genting akan terus kami lakukan. Pendidikan anak usia dini sangat terkait dengan kesehatan dan gizi anak,” tegasnya.

Kepala Sekolah TK ZAIS, Dyah Sari Endah Nursasongko, menjelaskan bahwa sekolah yang berdiri sejak 1 Juli 2004 tersebut kini memiliki 99 siswa, terbagi dalam enam rombongan belajar dan didukung 15 guru.

Dyah menyebutkan bahwa sekolah rutin meraih prestasi di tingkat Provinsi Banten, mulai dari lomba mendongeng, menggambar, hingga kolase. Guru ZAIS bahkan menjuarai lomba komik digital tingkat provinsi.

Untuk layanan inklusif, anak-anak berkebutuhan khusus didampingi oleh pendidik berlatar belakang Sarjana Pendidikan Khusus. Mereka belajar bersama teman sebaya di kelas regular.

“Semua diberikan kesempatan yang sama. Hak yang sama sesuai minat dan bakatnya,” tutur Dyah.

Dengan penerapan nilai-nilai inklusivitas, ZAIS menjadi salah satu sekolah yang memuliakan setiap anak tanpa memandang perbedaan.

Example 120x600
Untitled-1

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan Rubrik Banten