SERANG, RUBRIKBANTEN – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten terus tancap gas memperkuat konektivitas wilayah dan mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat perdesaan melalui program unggulan Bangun Jalan Desa Sejahtera (Bang Andra). Program yang menjadi prioritas Gubernur Banten Andra Soni bersama Wakil Gubernur Achmad Dimyati Natakusumah ini disebut sebagai strategi besar dalam mengangkat kesejahteraan masyarakat desa.
Pada tahun 2025, Pemprov Banten menargetkan pembangunan sekitar 60 ruas jalan desa dengan total panjang 64 kilometer. Pengerjaan dilakukan dengan dua jenis konstruksi—betonisasi dan aspal—yang disesuaikan dengan kontur dan kondisi tanah di masing-masing wilayah demi memastikan ketahanan dan efektivitas jangka panjang.
Pengamat ekonomi Gede Sandra memberikan apresiasi tinggi atas langkah tersebut. Menurutnya, kehadiran program Bang Andra bukan hanya sekadar pembangunan fisik, tetapi menjadi “mesin penggerak” ekonomi masyarakat desa.
“Ini program yang sangat bagus dan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang,” ujarnya, Kamis (20/11/2025).
Gede menyarankan agar cakupan pembangunan diperluas ke lebih banyak wilayah desa agar manfaatnya semakin terasa secara merata di seluruh Banten. Ia menilai, jika daerah lain mengadopsi program serupa, dampaknya bahkan bisa melonjak ke tingkat nasional.
“Ya diperluas di seluruh Banten,” tegasnya.
Lebih jauh, Gede mengungkapkan bahwa program Bang Andra selaras dengan salah satu poin Asta Cita Presiden Prabowo, yang menekankan pembangunan dari desa sebagai langkah pemerataan ekonomi dan pengentasan kemiskinan.
“Akan bagus bila ditiru secara nasional ya, apalagi memang ada di Asta Cita,” pungkasnya.
Dengan dukungan para ahli dan antusiasme masyarakat desa, program Bang Andra semakin dipandang sebagai ikon baru pembangunan Banten menuju pemerataan ekonomi yang berkeadilan.















