TANGERANG, RUBRIKBANTEN — Wakil Gubernur (Wagub) Banten Achmad Dimyati Natakusumah menegaskan bahwa kesadaran hukum harus ditanamkan sejak dini sebagai bagian tak terpisahkan dari karakter kebangsaan. Pesan penting itu ia sampaikan dalam Seminar Kebangsaan dan Penyuluhan Hukum yang digelar Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum Nahdlatul Ulama (LPBH NU) di Pondok Pesantren Miftahul Khaer, Kabupaten Tangerang, Sabtu (15/11/2025).
Dimyati menilai pesantren memiliki peranan strategis sebagai benteng moral bangsa. Tradisi cinta tanah air yang kuat di lingkungan Nahdlatul Ulama, menurutnya, berkaitan erat dengan kepatuhan terhadap hukum.
“Hubbul wathan minal iman itu bukan sekadar ungkapan. Ketika seseorang cinta tanah air, maka ia menjauhi perbuatan yang merusak, tidak korupsi, dan tidak melanggar aturan,” tegasnya.
Ia menjelaskan bahwa wawasan kebangsaan dan penegakan hukum adalah dua unsur yang tidak dapat dipisahkan. Nilai-nilai kebangsaan menumbuhkan kepedulian, sementara hukum memastikan setiap langkah berjalan sesuai aturan dan konstitusi.
Dalam kesempatan itu, Wagub memperkenalkan prinsip P7: perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pengawasan, pemeriksaan, proses pidana, hingga penjara. Ia menegaskan bahwa integritas yang kuat akan mencegah pelanggaran sekecil apa pun.
“Pemerintah bekerja berdasarkan aturan dan masyarakat harus memiliki literasi hukum yang baik,” ujarnya.
Dimyati juga menyoroti peran strategis pesantren dalam menyongsong Indonesia Emas 2045, terutama dalam mencetak generasi berakhlak, berilmu, dan taat hukum.
“Pesantren mempersiapkan generasi emas dunia dan emas akhirat. Jika akhlak, ilmu, dan kesadaran hukum mereka kuat, maka bangsa ini akan melangkah menuju Indonesia Emas dengan lebih kokoh,” katanya.
Ia menutup pemaparannya dengan menekankan pentingnya sinergi antara nilai kebangsaan, pendidikan agama, dan literasi hukum. Menurutnya, jika semua unsur itu berjalan seiring, maka akan terbentuk masyarakat yang rukun, taat aturan, dan berdaya saing.
“Kesadaran hukum yang tumbuh dari akhlak dan cinta tanah air akan menjaga Banten tetap aman dan rukun. Jika nilai-nilai ini terus ditanamkan, maka kita sedang membangun fondasi Indonesia Emas dari pesantren,” tegas Dimyati.















