Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Banner Atas Rubrik Banten
BeritaDaerahEkonomiKementerianNasionalOrganisasiPemerintahPendidikanPolitikSosial

Bamsoet Gaungkan Revolusi Distribusi Nasional: Fondasi Emas Wujudkan Asta Cita Presiden Prabowo

109
×

Bamsoet Gaungkan Revolusi Distribusi Nasional: Fondasi Emas Wujudkan Asta Cita Presiden Prabowo

Sebarkan artikel ini

JAKARTA, RUBRIKBANTEN – Anggota Komisi III DPR RI sekaligus Ketua MPR RI ke-15 dan Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Perdagangan Barang Distributor Keagenan dan Industri Indonesia (Ardindo Indonesia), Bambang Soesatyo (Bamsoet), menegaskan pentingnya memperkuat sistem distribusi nasional sebagai pilar utama dalam mewujudkan visi besar Asta Cita Presiden Prabowo Subianto menuju kemandirian dan pemerataan ekonomi nasional.

Menurut Bamsoet, kemandirian ekonomi tidak cukup hanya mengandalkan produksi, tetapi juga harus ditopang oleh rantai distribusi yang kuat dan efisien. Produk dari pabrik, hasil tani dari pedesaan, hingga karya UMKM hanya akan berdampak besar jika mampu sampai ke pasar dengan tepat waktu dan biaya logistik yang terkendali.

“Visi besar Presiden Prabowo tentang kemandirian ekonomi, pemerataan, dan kesejahteraan rakyat akan sulit terealisasi tanpa distribusi yang tangguh. Ardindo Indonesia siap menjadi penghubung antara kebijakan dan realitas lapangan,” tegas Bamsoet saat menerima Pengurus Ardindo Indonesia di Jakarta, Jumat (31/10/2025).

Turut hadir dalam pertemuan tersebut Sekjen Ardindo Herman Heru, Bendahara Yogi Soepaat, serta pengurus Ardindo Jawa Barat Nana Mulyana, Meidi Moch Sidik, TB Raditya Indrajaya, Migi Primerda, dan Gilang Setiawan.

Baca juga:  Perempuan Desa: Pilar Tersembunyi yang Menggerakkan Ekonomi Lokal

Ketua DPR RI ke-20 ini mengungkapkan bahwa tantangan utama sektor logistik Indonesia masih berada pada tingginya biaya dan lemahnya infrastruktur distribusi. Berdasarkan Logistics Performance Index (LPI) Bank Dunia 2023, posisi Indonesia justru mengalami penurunan dibanding tahun 2018. Infrastruktur transportasi yang belum merata, sistem kepabeanan yang lamban, serta biaya logistik mencapai 23–25 persen dari PDB menjadi hambatan serius bagi pelaku usaha dan industri nasional.

“Biaya logistik tinggi membuat produk lokal kalah bersaing. Ini tidak bisa dibiarkan. Kita butuh tata niaga yang kuat, sistem distribusi efisien, serta kolaborasi erat antara pemerintah, pelaku usaha, dan asosiasi,” ujar Bamsoet yang juga menjabat Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan KADIN Indonesia.

Dalam konteks mewujudkan Asta Cita Presiden Prabowo, Bamsoet menyebut penguatan sistem distribusi harus dilakukan dari hulu hingga hilir, melalui tiga agenda besar Ardindo Indonesia, yaitu:

  1. Reformasi logistik nasional untuk menekan biaya distribusi,
  2. Digitalisasi rantai pasok agar proses perdagangan lebih transparan dan cepat, serta
  3. Pemberdayaan UMKM agar masuk ke jaringan distribusi modern.
Baca juga:  Pemkab Serang Kucurkan Rp5 Miliar untuk Robohkan dan Bangun Kembali 200 Rumah Tak Layak Huni

Ia juga menyoroti potensi besar ekonomi digital yang tengah tumbuh pesat. Berdasarkan laporan e-Conomy SEA 2024 dari Google, Temasek, dan Bain, nilai transaksi digital Indonesia diproyeksikan mencapai lebih dari US$100 miliar pada 2025. Hal ini menjadi peluang emas bagi para distributor lokal untuk melakukan transformasi digital.

“Distributor konvensional harus bertransformasi digital agar bisa bertahan dan tumbuh di tengah arus perubahan. Digitalisasi rantai pasok akan memangkas inefisiensi dan mempercepat perputaran barang. Ardindo siap menjadi mitra strategis pemerintah dalam membangun sistem distribusi modern,” pungkas Bamsoet.

Dengan langkah konkret dan visi besar ini, Bamsoet menegaskan bahwa revolusi distribusi nasional bukan sekadar wacana, melainkan fondasi emas menuju Indonesia yang mandiri, merata, dan sejahtera di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.

Example 120x600
Untitled-1

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *