PANDEGLANG, RUBRIKBANTEN – Wakil Gubernur Banten Achmad Dimyati Natakusumah menegaskan bahwa pelaksanaan haul bukan sekadar tradisi keagamaan, melainkan wujud nyata dari cinta, penghormatan, dan bakti seorang anak kepada orang tuanya. Pesan penuh makna itu disampaikan Dimyati saat menghadiri Haul Hj Siti Rubaiah binti H. Madsuri di Pondok Pesantren Al Hidayah, Cipeucang, Kabupaten Pandeglang, Rabu (29/10/2025) malam.
“Syukur alhamdulillah, hari ini kita mengikuti haul. Ini bakti nyata mencintai, menghormati, mentaati, dan menghargai orang tua kita,” ungkap Dimyati dalam sambutannya yang disambut hangat para jamaah dan santri.
Mendiang Hj Siti Rubaiah merupakan istri dari Abuya Bustami bin Abuya Jasuta, tokoh karismatik yang dikenal luas di Pandeglang. Rangkaian kegiatan haul diawali dengan pembacaan Surat Yasin dan tahlil bersama yang dipimpin oleh KH Dawud, diikuti oleh para santri, alumni pesantren, serta masyarakat sekitar yang memadati area pondok.
Menurut Dimyati, kepatuhan dan rasa cinta kepada ulama merupakan sikap luhur yang seharusnya melekat dalam diri setiap umat Islam. Haul, kata dia, juga menjadi sarana untuk mendoakan almarhum dan almarhumah, serta bersedekah atas nama mereka sebagai amal yang berpahala abadi.
“Mudah-mudahan doa kita sampai kepada almarhum dan almarhumah,” tuturnya dengan penuh haru.
Wagub Banten itu juga menekankan bahwa haul bukan hanya kegiatan mengenang, tetapi juga momentum untuk meneladani kebaikan orang tua, mencontoh amal saleh mereka, dan memperkuat ukhuwah islamiyah di tengah masyarakat.
“Dengan haul, kita memperkuat silaturahim dan mempererat persaudaraan sesama muslim,” tegas Dimyati.
Kegiatan berlangsung khidmat dan penuh kehangatan, mencerminkan nilai-nilai luhur masyarakat Banten yang menjunjung tinggi tradisi, keimanan, dan penghormatan kepada para ulama serta orang tua.















