JAKARTA, RUBRIKBANTEN – Ketua MPR RI ke-15 sekaligus Anggota Komisi III DPR RI dan Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Bambang Soesatyo (Bamsoet), menegaskan kembali komitmen Partai Golkar sebagai mitra strategis pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dalam mewujudkan visi besar Indonesia Emas 2045.
Menurut Bamsoet, posisi Golkar dalam pemerintahan saat ini bukan sekadar simbol kekuasaan, tetapi tanggung jawab besar untuk menghadirkan hasil konkret bagi rakyat. Dengan kekuatan politik yang solid di legislatif dan eksekutif, Golkar optimistis mampu mentransformasi kekuasaan menjadi karya nyata.
“Partai Golkar hadir bukan untuk sekadar menikmati kekuasaan, tetapi memastikan setiap kebijakan pemerintah berjalan efektif dan dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat. Ukuran keberhasilan politik bukan pada jabatan, tetapi pada seberapa besar rakyat merasakan hasil kerja kita,” ujar Bamsoet usai menghadiri Tasyakuran HUT ke-61 Partai Golkar di Gedung DPP Partai Golkar, Jakarta, Senin malam (20/10/2025).
Acara tersebut turut dihadiri Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Dahalia, serta jajaran elite partai, di antaranya Aburizal Bakrie, Agus Gumiwang, Moh Hatta, Freddy Latumahina, Sarmuji, Sari Yuliati, Kahar Muzakir, Adies Kadir, Wihaji, Ace Hasan, Ahmad Doli Kurnia, dan Meutya Hafid.
Bamsoet, yang juga pernah menjabat sebagai Ketua DPR RI ke-20, menegaskan bahwa Golkar merupakan kekuatan utama pendukung pemerintahan Prabowo–Gibran dengan 102 kursi DPR RI atau sekitar 18 persen dari total 580 kursi parlemen. Di kabinet, kader Golkar pun menempati posisi strategis di bidang ekonomi, investasi, dan industri.
“Posisi ini menjadi peluang besar bagi Partai Golkar untuk mempercepat kebijakan yang pro rakyat. Mulai dari penyerapan tenaga kerja, penguatan UMKM, hingga peningkatan daya saing industri nasional,” tegas Bamsoet.
Sebagai Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia, Bamsoet juga mengapresiasi langkah pemerintah yang menyalurkan stimulus ekonomi sebesar Rp30 triliun pada Oktober 2025, yang diarahkan untuk memperkuat daya beli masyarakat serta membuka program magang bagi 100.000 lulusan muda di berbagai sektor industri.
“Golkar punya jaringan dari pusat sampai desa. Kita akan pastikan stimulus ini benar-benar sampai ke rakyat dan tidak berhenti pada angka anggaran semata,” jelasnya.
Dosen tetap Pascasarjana di Universitas Pertahanan (Unhan), Universitas Borobudur, dan Universitas Jayabaya ini juga mengingatkan bahwa kedekatan dengan kekuasaan membawa tanggung jawab moral dan politik yang besar.
“Golkar harus menjaga keseimbangan antara mendukung kebijakan pemerintah dan mengawasi pelaksanaannya agar tidak melenceng dari kepentingan rakyat. Kami akan terus menggunakan fungsi pengawasan di DPR untuk memastikan setiap rupiah anggaran negara digunakan dengan benar,” pungkas Bamsoet.
Dengan semangat tersebut, Bamsoet menegaskan bahwa Partai Golkar bukan partai yang membenarkan semua hal, melainkan partai penjaga keseimbangan dan penggerak kemajuan bangsa.















