SERANG, RUBRIKBANTEN – Gubernur Banten Andra Soni menegaskan komitmennya untuk mempercepat penanganan radiasi radionuklida Sesium-137 (Cs-137) yang ditemukan di kawasan Modern Cikande, Kabupaten Serang. Dengan mengerahkan seluruh kekuatan dan memperkuat kolaborasi antarinstansi, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten menargetkan kawasan tersebut kembali steril dalam waktu tidak lebih dari dua bulan.
Pernyataan itu disampaikan Andra Soni seusai menghadiri Apel Satuan Tugas Penanganan Bahaya Radiasi Radionuklida Cs-137 dan Kesehatan Masyarakat Berisiko Terdampak, yang digelar di Polsek Cikande. Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq, dan dihadiri oleh Kapolda Banten Irjen Hengki.
Selain apel, kegiatan juga dirangkai dengan penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) bagi para kepala desa dan lurah di Kecamatan Cikande.
Andra menjelaskan, Pemprov Banten telah menggelar sejumlah rapat koordinasi untuk memetakan area terdampak. Saat ini, wilayah yang masuk zona merah dan kuning telah diidentifikasi secara detail, termasuk langkah teknis penanganan di lapangan.
“Kita akan melakukan relokasi sementara masyarakat terdampak hingga proses dekontaminasi selesai. Polda, Pemkab Serang, dan Pemprov sudah siap. Tinggal menentukan lokasi yang paling efektif agar aktivitas warga termasuk sekolah tetap bisa berjalan,” jelasnya.
Untuk menjaga kesehatan masyarakat, Andra telah menginstruksikan Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten dan Dinkes Kabupaten Serang melakukan pemeriksaan kesehatan intensif di sekitar area radiasi.
Selain itu, seluruh akses ke kawasan Modern Cikande kini dikontrol satu pintu.
“Setiap kendaraan yang keluar-masuk diperiksa ketat agar benar-benar steril. Termasuk kendaraan angkutan barang dari perusahaan-perusahaan di kawasan tersebut,” tegasnya.
Menurut Andra, seluruh tahapan penanganan telah berjalan sesuai arahan para ahli, mulai dari identifikasi sumber radiasi hingga proses dekontaminasi.
“Indonesia bangsa besar. Dengan kerja sama pusat, daerah, para ahli, dan dukungan teknologi, kita bisa atasi persoalan ini. Targetnya, dua bulan selesai dan kawasan kembali steril,” pungkasnya.
Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq meminta para lurah dan kepala desa di sekitar lokasi agar proaktif memastikan kondisi kesehatan warga. Jika ada gejala mencurigakan, harus segera dilaporkan untuk pemeriksaan.
“Yang paling penting, jangan ada warga yang masuk ke zona radiasi yang sudah ditetapkan. Itu sangat berbahaya,” tegasnya.
Hanif juga menekankan bahwa apel kesiapsiagaan bukan sekadar seremoni. “Ini momentum memperkuat pengawasan. Indonesia harus tunjukkan kepada dunia bahwa kita bergerak cepat, terpadu, dan siap menghadapi ancaman radiasi,” ujarnya.
Ia menambahkan, peristiwa ini harus menjadi alarm keras bagi semua pihak.
“Kita dituntut untuk merespons dengan langkah terpadu, terukur, dan terkoordinasi agar masyarakat terlindungi sepenuhnya,” tutup Hanif.















