Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Banner Atas Rubrik Banten
BantenBeritaDaerahKota CilegonNasionalOrganisasiPemerintahPemiluPendidikanPolitikSosial

Mahasiswa Gugat, Kepemimpinan Helldy Agustian Disorot, Kota Cilegon di Ambang Krisis

120
×

Mahasiswa Gugat, Kepemimpinan Helldy Agustian Disorot, Kota Cilegon di Ambang Krisis

Sebarkan artikel ini

CILEGON, RUBRIKBANTEN — Kota Cilegon kembali memanas setelah puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Banten Bersatu wilayah Cilegon turun ke jalan. Mereka menyoroti berbagai persoalan mendesak yang terjadi di bawah kepemimpinan Wali Kota Helldy Agustian, mulai dari defisit anggaran hingga buruknya tata kelola pemerintahan.

Mahasiswa dari enam perguruan tinggi tersebut menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Wali Kota dan DPRD Cilegon. Mereka mengecam berbagai kebijakan yang dinilai tidak berpihak pada rakyat dan membawa kota ini menuju krisis. Salah satu isu paling disorot adalah defisit anggaran yang melejit, hingga berdampak serius pada layanan publik, termasuk pembayaran tenaga honorer yang belum terealisasi.

Sekretaris Jenderal BEM Banten Bersatu, Geri Wijaya, menegaskan bahwa kondisi ini mencerminkan kegagalan Helldy Agustian dalam memimpin Cilegon.

“Kami sangat prihatin dengan nasib tenaga honorer yang belum menerima hak mereka akibat kebijakan anggaran yang amburadul. Ini adalah bentuk pengkhianatan terhadap masyarakat. Seorang pemimpin tidak seharusnya membiarkan rakyatnya menderita karena kebijakan yang tidak berpihak,” tegas Geri Wijaya.

Baca juga:  Robinsar Hadir di Rakerda PKS Cilegon, Sinyal Kuat Sinergi Politik–Pemerintahan Mulai Terbaca

Ketidakmampuan Helldy dalam mengatasi defisit anggaran dinilai semakin memperburuk kondisi ekonomi daerah. Kota yang memiliki potensi besar dalam sektor industri justru menghadapi krisis yang mengkhawatirkan.

Koordinator BEM Banten Bersatu, Bagas Yulianto, juga mengecam tata kelola pemerintahan di Cilegon yang jauh dari harapan.

“Defisit anggaran bukan alasan untuk menelantarkan hak-hak tenaga honorer. Pemerintah harus bijak dalam mengelola keuangan dan memastikan kesejahteraan masyarakat,” ujar Bagas Yulianto.

Adapun tuntutan yang dibawah oleh mahasiswa sendiri diantaranya adalah:

  1. Tuntaskan defisit anggaran Pemerintah Kota Cilegon.
  2. Usut tuntas kasus korupsi di Kota Cilegon.
  3. Selesaikan hak pegawai honorer.
  4. Ciptakan lapangan pekerjaan untuk putra dan putri daerah.
  5. Wujudkan pendidikan inklusif, merata, demokratis, dan berkualitas.
  6. Tingkatkan kualitas sarana-prasarana umum.
  7. Pantau dan perhatikan daerah yang penuh dengan polusi.

“Jika tuntutan kami tidak diindahkan, kami akan kembali dengan massa yang lebih besar dan aksi yang lebih tegas,” pungkas Eko Setiawan.

Example 120x600
Untitled-1

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan Rubrik Banten