SERANG, RUBRIKBANTEN – Provinsi Banten kini berada dalam mode siaga penuh menghadapi ancaman bencana alam. Gubernur Banten Andra Soni menegaskan bahwa wilayah Banten memiliki potensi bencana tinggi setiap tahunnya, mulai dari banjir, tanah longsor, hingga bencana hidrometeorologi lainnya. Bahkan, sejarah mencatat, tsunami pernah mengguncang Banten pada 2018, disusul banjir dan longsor besar pada 2020.
“Sehingga ini perlu dilakukan kesiapsiagaan, perlu dipastikan bahwa peralatan, pasukan, dan anggota di BPBD serta stakeholder lainnya siap,” tegas Andra Soni usai memimpin Apel Kesiapsiagaan Bencana di Kantor BPBD Provinsi Banten, Kota Serang, Selasa (23/9/2025).
Menurut Andra, mitigasi bencana tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah. Sinergi semua pihak, termasuk masyarakat, relawan, dan instansi terkait, menjadi kunci penyelamatan. Dalam apel tersebut hadir Forkopimda, Basarnas, BNPB, hingga para relawan kebencanaan. “Mudah-mudahan Banten dijauhkan dari bencana, tetapi saat bencana hadir kita harus siap. Kita harus menjadi tangguh untuk selamat,” ujarnya.
Sebagai langkah nyata, Pemprov Banten telah membentuk Satgas Pengendalian Banjir yang akan bergerak cepat di lapangan, terutama di wilayah-wilayah sulit dijangkau dan rawan banjir. Satgas ini juga diberi mandat melakukan koordinasi lintas instansi, bahkan jika terjadi kendala kewenangan di daerah terdampak.
“Maka kaitan dengan ini kita harus lakukan aksi cepat, tepat, dan bermanfaat,” tambahnya menegaskan pentingnya respons kilat ketika bencana datang.
Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Banten, Nana Suryana, menyatakan kesiapsiagaan ini bukan hanya formalitas, tetapi langkah teknis untuk memastikan kesiapan personel, peralatan, dan logistik. “Kami sudah menyiapkan 150 personel dan melakukan pemetaan wilayah rawan bencana. Hampir seluruh kabupaten/kota di Banten berpotensi terdampak, terutama yang memiliki topografi dataran rendah,” ungkapnya.
Nana juga menekankan pentingnya peran aktif masyarakat dalam pencegahan bencana, terutama banjir. “Banyak hal yang bisa dilakukan masyarakat, mulai dari menjaga kebersihan lingkungan, tidak membuang sampah sembarangan, hingga melaporkan potensi bahaya sejak dini,” pungkasnya.
Dengan segala upaya kesiapsiagaan ini, Pemprov Banten berharap dapat meminimalkan risiko dan dampak bencana alam. Namun, Gubernur Andra Soni mengingatkan, keberhasilan menghadapi bencana bergantung pada kekompakan dan ketangguhan semua elemen masyarakat.















