CILEGON, RUBRIKBANTEN – Seleksi calon Direktur Operasional dan Kepatuhan Bank Perkreditan Rakyat Syariah Cilegon Mandiri (BPRSCM) menyisakan kejutan besar. Dari empat nama yang mendaftar, dua di antaranya dipastikan gagal melanjutkan tahap berikutnya. Ironisnya, salah satu yang gugur adalah kandidat dari internal BPRSCM sendiri.
Keempat nama yang bersaing yaitu Daniel Hutasoit (tidak lulus), Iwan Syamwijaya (tidak lulus), Yusuf Rahman (lulus), dan Rendra Anggara (lulus).
Menurut anggota Panitia Seleksi (Pansel) BPRSCM, Prof. Syaiful Bahri, kegagalan dua kandidat ini bukan sekadar soal nilai, melainkan juga hasil tes psikologi yang dinilai tidak layak.
“Yang mengejutkan, ada dua kandidat yang hasil tes psikologinya tidak direkomendasikan. Ditambah lagi, nilai uji kompetensi perbankan syariah dan penilaian dari pakar pemerintahan nilainya di bawah 7. Bahkan rata-rata hanya 6,” ungkapnya saat dikonfirmasi melalui sambungan telphon, Rabu (3/9/2025).
Lebih lanjut, Syaiful yang juga Guru Besar UIN SMH Banten itu menjelaskan bahwa berdasarkan Pasal 46 Permendagri Nomor 14 Tahun 2018, syarat kelulusan minimal adalah memperoleh nilai akhir sekurang-kurangnya 7. Fakta bahwa dua calon ini hanya memperoleh skor rata-rata 6 membuat mereka otomatis tereliminasi.
“Bahasa dalam psikologi itu ada tiga: disarankan, dipertimbangkan, dan tidak disarankan. Dua kandidat ini masuk kategori tidak disarankan, sehingga meski nilainya mendekati, tetap tidak bisa lolos,” tambahnya.
Dengan demikian, hanya Yusuf Rahman dan Rendra Anggara yang berhasil melenggang ke tahap berikutnya. Sementara kegagalan kandidat internal BPRSCM menambah sorotan tajam publik terhadap ketatnya seleksi ini.















