CILEGON, RUBRIKBANTEN – Ratusan mahasiswa, aktivis, dan komunitas ojek online se-Kota Cilegon larut dalam suasana haru saat menggelar doa bersama dan tabur bunga mengenang almarhum Affan Kurniawan, driver ojol yang tewas tragis dalam insiden brutal saat aksi demonstrasi, Sabtu (30/8/2025).
Kegiatan yang digelar oleh Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kota Cilegon, GEMA Al Khairiyah, dan solidaritas driver ojol itu bukan sekadar bentuk belasungkawa, tetapi juga menjadi panggung perlawanan moral untuk menuntut keadilan.
Ketua DPC GMNI Cilegon sekaligus Koordinator Aksi, Bung Ihwan Muslim, menegaskan bahwa tragedi ini tidak boleh dianggap sepele. “Ini bukan sekadar simbol duka. Kami mendorong Kapolres Cilegon untuk berkomitmen penuh memenuhi tuntutan aksi. Tidak boleh ada lagi korban yang jatuh hanya karena menggunakan hak konstitusionalnya. Proses hukum terhadap kasus Affan harus dibuka terang, adil, dan tanpa pandang bulu,” tegas Ihwan.
Tiga Tuntutan Keras untuk Kepolisian
Dalam aksi yang berlangsung khidmat namun penuh semangat tersebut, massa menyuarakan tiga tuntutan utama:
- Polri segera mengusut tuntas insiden kematian Affan Kurniawan dengan transparan dan berkeadilan.
- Jaminan perlindungan terhadap kebebasan berekspresi, menyampaikan pendapat, serta keselamatan massa aksi.
- Komitmen nyata Kapolres Cilegon untuk melindungi driver ojol dan masyarakat dalam setiap aktivitas di ruang publik.
Doa bersama dan tabur bunga ini ditutup dengan seruan keras agar Kapolres Cilegon tidak berhenti pada janji seremonial, tetapi benar-benar menghadirkan langkah konkret.
“Keadilan untuk Affan adalah harga mati! Jangan biarkan tragedi ini terkubur bersama air mata keluarga dan sahabatnya,” lantang seruan solidaritas yang menggema di lokasi aksi.















