CILEGON, RUBRIKBANTEN – Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Cilegon, Sutisna Abas, menegaskan pentingnya pengelolaan Masjid Agung Kota Cilegon oleh pihak yang berkompeten. Menurutnya, pengelolaan yang maksimal akan menjadikan masjid tersebut sebagai cerminan wajah Kota Cilegon dan kebanggaan bersama.
MUI Kota Cilegon menyampaikan dukungannya terhadap pengelolaan Masjid Agung Kota Cilegon oleh orang-orang profesional yang memiliki kompetensi tinggi. Sekjen MUI Kota Cilegon, Sutisna Abas, mengatakan bahwa Masjid Agung memiliki potensi besar untuk menjadi simbol identitas Kota Cilegon. “Masjid Agung ini harus menjadi wajah kota. Siapa pun yang mampir ke sini, harus merasa bahwa ini adalah ikon Cilegon,” ungkap Sutisna, Minggu (2/2/2025).
Namun, Sutisna juga menyoroti kendala yang dihadapi pengurus Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) dalam pengelolaan keuangan masjid. Ia menekankan bahwa pengelolaan masjid yang optimal membutuhkan dukungan dana yang memadai.
“Pengurus DKM sering kerepotan mencari dana yang cukup. Karena itu, harapan kami, Majelis Ulama Indonesia Kota Cilegon, adalah agar pengelolaan Masjid Agung diserahkan kepada pemerintah daerah. Dengan begitu, kebutuhan finansial masjid bisa lebih mudah ditangani,” tambah Sutisna.
MUI berharap langkah ini dapat meningkatkan pengelolaan Masjid Agung, baik dari sisi administrasi maupun pelayanan kepada masyarakat, sehingga masjid tersebut dapat berfungsi maksimal sebagai pusat ibadah sekaligus ikon kebanggaan Kota Cilegon. (Har/RB)
