CILEGON, RUBRIKBANTEN – Kepolisian Resor (Polres) Cilegon bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) serta UPT Pasar Kota Cilegon terus bergerak cepat melakukan pemantauan harga dan stok beras di sejumlah titik wilayah setempat. Langkah ini dilakukan sebagai upaya nyata menekan laju inflasi daerah serta memastikan harga beras tetap sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET).
Pemantauan yang dilakukan pada Minggu (26/10/2025) pagi itu menyasar beberapa lokasi strategis, di antaranya Toko Beras Hj. HASANAH dan Toko Beras Doa Ibu milik Hj. Eni. Tim gabungan turun langsung memantau kondisi pasar, harga jual, serta ketersediaan pasokan beras menjelang akhir tahun.
Kasat Reskrim Polres Cilegon, AKP YOGA TAMA, S.Tr.K., S.I.K., M.Sc., menegaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan bentuk koordinasi lintas sektor untuk menjaga stabilitas harga dan mencegah praktik curang di lapangan.
“Kami memastikan tidak ada pihak yang memanfaatkan situasi untuk meraup keuntungan berlebih sehingga harga melebihi HET. Pengecekan ini juga dilakukan guna menjamin stok beras aman menjelang akhir tahun. Pemantauan kami lakukan setiap hari,” ujar YOGA TAMA.
Dari hasil pemantauan di dua titik utama, diketahui harga beras premium berada di kisaran Rp14.500 per kilogram, sedangkan beras medium dijual Rp13.500 per kilogram. Harga tersebut masih sesuai dengan ketentuan pemerintah dan dinilai stabil.
Lebih lanjut, AKP YOGA TAMA menegaskan bahwa Polres Cilegon bersama Disperindag dan UPT Pasar akan terus melakukan pengawasan rutin di pasar tradisional maupun ritel modern.
“Pemantauan berkala akan terus dilakukan agar harga dan distribusi beras di pasar tetap sesuai dengan HET dan masyarakat tidak terbebani,” pungkasnya.
Langkah tegas dan kolaboratif ini menunjukkan komitmen Polres Cilegon dalam menjaga kestabilan ekonomi daerah serta melindungi kepentingan masyarakat dari potensi permainan harga oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab.
