CILEGON, RUBRIKBANTEN – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Cilegon melalui Wakil Ketua MUI Provinsi Banten, Dr. H. Rasna Dahlan, M.Pd, menegaskan peran penting lembaga ini dalam mengawal proses masuk Islam atau mualaf. Pada momentum bersejarah, tercatat 32 orang dari berbagai latar belakang agama—Kristen, Hindu, hingga Konghucu resmi memeluk Islam.
Sebagai institusi resmi, MUI memberikan sertifikat mualaf sebagai tanda pengesahan bagi masyarakat yang telah masuk Islam. “Hal ini penting agar mereka memiliki legalitas keagamaan dan mendapat pembinaan keislaman secara berkelanjutan,” tegas Dr. Rasna.
Tak berhenti di situ, MUI Cilegon juga akan menggelar pembinaan intensif pada 14 September 2025 mendatang. Program itu meliputi tata cara beribadah, membaca Al-Qur’an, shalat, zakat, hingga praktik menyampaikan zakat bagi yang mampu.
“Peserta mualaf ini beragam, ada yang masih anak-anak, mahasiswa, hingga orang tua. Semua akan dibina agar mantap dalam akidah dan ibadahnya,” tambahnya.
Sebelumnya, setiap mualaf juga diminta menandatangani pernyataan bermaterai sebagai komitmen penuh dalam memeluk Islam. Langkah ini sekaligus mencegah adanya pungutan yang tidak semestinya, karena semua proses dilakukan secara ikhlas dan terbuka.
Langkah MUI Cilegon ini menjadi bukti nyata bahwa dakwah Islam tidak hanya sebatas seruan, tetapi juga hadir dalam bentuk pembinaan dan pendampingan langsung bagi umat yang baru saja memilih Islam sebagai jalan hidupnya.
