Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Banner Atas Rubrik Banten
Uncategorized

Pelantikan Dewan Kebudayaan Cilegon Dibungkus Ritual Sakral dan Semangat Hijrah Budaya

105
×

Pelantikan Dewan Kebudayaan Cilegon Dibungkus Ritual Sakral dan Semangat Hijrah Budaya

Sebarkan artikel ini

CILEGON, RUBRIKBANTEN – Suasana sakral menyelimuti Alun-Alun Kota Cilegon pada Jumat malam, 27 Juni 2025. Ribuan pasang mata menyaksikan momen bersejarah dalam dunia kebudayaan Kota Baja: Pelantikan Ketua dan Pengurus Dewan Kebudayaan Kota Cilegon (DKKC) dalam rangkaian Muharram Culture Fest 2025 yang dikemas begitu magis melalui tajuk “Abiseka Caraka Budaya.”

Tidak sekadar seremoni pelantikan biasa, peristiwa ini menjelma menjadi ritual kebudayaan penuh nilai spiritual dan kearifan lokal. Dimulai dengan pembacaan langgam Mace Syech, lantunan ayat suci Surat Al-Mulk, hingga pawai obor yang mengalirkan energi spiritual tinggi ke jantung acara: pembacaan ikrar pengurus, penyerahan pusaka budaya oleh Wali Kota Cilegon Robinsar, dan pengesahan resmi jajaran DKKC yang diisi oleh seniman, budayawan, akademisi, dan pemuda pilihan.

Ketua Umum DKKC yang baru, Ayatullah Khumaeni, menegaskan visi besarnya untuk menjadikan DKKC sebagai “rumah budaya bersama” yang inklusif dan adaptif.

“Kami akan menjaga warisan leluhur sekaligus mendorong inovasi seni yang tetap berpijak pada akar budaya lokal,” tegasnya dengan semangat.

Baca juga:  RS Adhyaksa Siap Layani Warga, Exit Tol Dikebut! Kajati, Bupati dan Pemprov Kompak Kawal Percepatan Akses Kesehatan

Wali Kota Cilegon Robinsar memberikan apresiasi tinggi kepada para pengurus baru dan berharap DKKC mampu menjadi mitra strategis pemerintah dalam merumuskan kebijakan kebudayaan yang visioner namun membumi.

Malam sakral itu pun ditutup dengan pemberian santunan anak yatim dan penampilan hadroh yang menambah kekhusyukan.

Sementara itu, Koordinator Muharram Culture Fest 2025 Rizal Arif Baihaqi menjelaskan makna filosofis di balik tema “Ruwat Jagad Muharram”.

“Ruwat adalah bentuk pemulihan, membersihkan dan menata kembali semesta – dari diri manusia hingga tatanan budaya. Di tengah derasnya arus zaman, inilah momen hijrah kultural yang bermakna,” ujarnya penuh refleksi.

Dipilihnya bulan Muharram sebagai waktu pelantikan juga bukan kebetulan, melainkan bagian dari kesadaran spiritual dan budaya. Muharram yang sakral dijadikan momentum untuk memulai kembali, dengan kesucian niat dan langkah baru bagi perjalanan budaya Cilegon.

Deretan tokoh penting turut hadir memberi dukungan, antara lain Ketua DPRD Kota Cilegon Rizki Khairul Ichwan, Wakil Wali Kota Fajar Hadi Prabowo, tokoh pencak silat Abdul Rojak, Edison Sitorus selaku Dewan Kehormatan DKKC, tokoh agama dan budaya ternama, serta perwakilan dari Kementerian Kebudayaan RI.

Example 120x600
Untitled-1

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan Rubrik Banten