CILEGON, RUBRIKBANTEN – Wakil Gubernur Banten, A. Dimyati Natakusuma, angkat bicara terkait penetapan tiga oknum pengusaha sebagai tersangka oleh Polda Banten atas dugaan pemerasan dalam proyek nasional PT. Chandra Asri Alkali. Ketiga oknum tersebut dilaporkan meminta jatah proyek senilai Rp5 triliun tanpa melalui proses lelang.
Dimyati menyesalkan tindakan arogan para pengusaha tersebut yang dinilai mencoreng citra investasi di Banten. Ia menegaskan pentingnya menjaga iklim investasi agar tetap kondusif, terutama di tengah upaya pemerintah daerah menarik minat investor.
“Tadi sudah saya sampaikan, kalau ada apa-apa harus menjaga investasi. Kalau mereka ingin turut serta, jaga sopan santun. Bisa melalui Pak Wali Kota, komunikasikan dengan wali kota supaya keinginannya bisa dimusyawarahkan,” ujar Dimyati kepada awak media, Sabtu (24/5/2025).
Ia mengecam gaya komunikasi para oknum yang dinilainya penuh emosi dan tidak mencerminkan etika bisnis yang sehat.
“Jangan gebrak-gebrak meja, emosi. Ini kan pemberitaan sampai keluar negeri. Investor bisa mikir dua kali, disangkanya Banten ini preman. Begini ya tidak kondusif,” tegasnya.
Kasus ini menjadi sorotan karena dinilai berpotensi mencoreng nama baik daerah dan mengganggu kepercayaan investor terhadap Banten sebagai wilayah yang ramah investasi. Dimyati pun mengingatkan seluruh pihak untuk tidak merusak upaya pembangunan yang tengah berjalan demi kepentingan pribadi.
