SERANG, RUBRIKBANTEN — Wakil Gubernur Banten Achmad Dimyati Natakusumah menegaskan bahwa peran ulama dan kiai tidak bisa digantikan dalam membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul, berdaya saing, sekaligus berakhlak mulia di Provinsi Banten. Penegasan itu disampaikan dalam Musyawarah Kerja Daerah (Mukerda) ke-V Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Banten yang digelar di Ballroom Universitas Serang Raya (Unsera), Kota Serang.
Mukerda tahun ini mengangkat tema “Memperkokoh Peran Ulama Menuju Banten Maju, Mandiri, dan Sejahtera.”
Dalam arahannya, Dimyati menyebut ulama dan kiai sebagai pilar penting pendidikan keagamaan masyarakat. Di tengah pesatnya perubahan zaman, ia menilai bahwa pondasi agama harus menjadi dasar penanaman karakter generasi muda.
“Pembangunan SDM membutuhkan kolaborasi. Pemerintah tidak mungkin bekerja sendiri. Kita harus bersatu, ulama, masyarakat, dan pemerintah,” tegas Dimyati.
Ia berharap Mukerda MUI Banten tidak sekadar ceremonial, melainkan melahirkan rekomendasi strategis yang dapat menjadi panduan bagi pemerintah daerah dalam pembinaan umat.
“Rekomendasi ulama selalu mengandung kemaslahatan. Karena itu, saya selalu mendengar dan taat pada nasihat para ulama,” lanjutnya.
Ketua MUI Banten, Bazari Syam, menyampaikan bahwa Mukerda 2025 menjadi momentum untuk mengevaluasi sekaligus menyusun program kerja tahun 2026 yang lebih berdampak.
“Program yang dirumuskan di Mukerda ini kami harap membawa manfaat dan kemaslahatan bagi masyarakat Banten, sebagaimana harapan Pak Wakil Gubernur,” ujar Bazari.
Ia menegaskan MUI akan terus memperkuat kolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Banten, khususnya dalam:
- peningkatan kualitas SDM,
- penguatan ekonomi keumatan,
- hingga peningkatan kualitas lingkungan hidup.
Bazari menuturkan bahwa MUI tidak akan hanya bekerja di balik meja, melainkan hadir langsung di tengah masyarakat.
“Kami akan turun langsung, memberikan pemahaman, tausiah, dan berbagai upaya lainnya. Kolaborasi ini akan berdampak besar bagi kesejahteraan masyarakat Banten,” tutupnya.
