SERANG, RUBRIKBANTEN – Pemerintah Provinsi Banten bersama Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) menggelar Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana (Kemendukbangga) 2025 di Hotel Aston Serang.
Mengusung tema “Sinergitas, Kolaborasi Serta Akselerasi Quick Win Kemendukbangga/BKKBN Bersama Mitra Untuk Banten Maju Mandiri dan Sejahtera Menuju Indonesia Emas 2045”, Rakorda ini dihadiri pimpinan daerah, Forkopimda, mitra strategis, akademisi, serta perwakilan dari seluruh kabupaten/kota di Banten.
Gubernur Banten yang diwakili Asisten Daerah I, dr. Komarudin, MAP, menegaskan bahwa bonus demografi Banten, dengan 70,1% penduduk usia produktif, harus diimbangi peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).
“Kalau dikelola dengan baik, bonus ini menjadi mesin pertumbuhan ekonomi. Tapi tanpa kualitas, justru menjadi beban. Pembangunan keluarga adalah pondasi utama untuk mencetak generasi unggul,” ujarnya.
Gubernur mengapresiasi inovasi GENTING (Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting) yang berhasil menurunkan prevalensi stunting di Banten dari 24% (2023) menjadi 21,1% (2024).
“Ini bukti kerja sama lintas sektor yang nyata. Harus kita lanjutkan dengan langkah yang lebih cepat dan terukur,” tegasnya.
Kepala Perwakilan BKKBN Banten, Ir. Rusman Efendi, MM, membacakan sambutan Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN, Dr. Wihaji, S.Ag., M.Pd. Ia memaparkan capaian Program Bangga Kencana 2024 di Banten, di antaranya TFR 1,98 (rasio capaian 98,98%), ASFR remaja 13,9 per 1.000 WUS (125,87%), MCPR 63,6% (106%), unmet need turun menjadi 10,3%, dan 97,4% Kampung KB telah mandiri.
Adapun capaian Quick Wins BKKBN hingga Juli 2025, antara lain:
- GENTING membantu 15.068 sasaran (baduta, bumil, busui) dengan dukungan Rp 2,68 miliar dari 354 orang tua asuh.
- TAMASYA menjangkau 78,26% lokasi target dan membina 310.147 keluarga.
- SIDAYA mencatat 98,17% anggota BKL aktif dan 95,28% lansia ikut sekolah lansia.
- GATI capai 100% keterlibatan komunitas ayah di beberapa indikator.
“Rakorda ini bukan sekadar forum evaluasi, tetapi momentum menyatukan visi pusat dan daerah agar setiap rupiah anggaran memberikan manfaat maksimal. Target kita bukan hanya angka, tapi perubahan nyata bagi keluarga Indonesia,” kata Rusman Efendi mewakili Menteri.
Rakorda juga diwarnai pengukuhan Ayah Bunda GenRe & OTA GENTING untuk kepala daerah se-Banten, penyerahan DAK Subbidang KB 2025, pemberian 18 kategori penghargaan, penandatanganan sembilan MoU/PKS dengan perguruan tinggi dan mitra strategis, serta diskusi panel terkait peta jalan kependudukan, gizi, evaluasi program, dan praktik percepatan penurunan stunting.
Berdasarkan data BPS, jumlah penduduk Banten pada 2025 mencapai 12,54 juta jiwa dengan pertumbuhan 1,1% per tahun. Angka kemiskinan turun menjadi 5,63% (772,78 ribu jiwa) per Maret 2025 dari 5,84% pada Maret 2024. Sebanyak 283.250 keluarga berisiko stunting telah terdata by name by address untuk intervensi tepat sasaran.
Rakorda Bangga Kencana 2025 menjadi tonggak penguatan koordinasi, sinergi, dan kolaborasi lintas sektor demi mewujudkan Banten Maju, Mandiri, Sejahtera, dan siap menyongsong Indonesia Emas 2045.















