LEBAK, RUBRIKBANTEN — Gubernur Banten Andra Soni langsung merespons aspirasi masyarakat saat melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Lebak, Kamis (31/7/2025). Kunjungan ini dilakukan menyusul laporan warga mengenai kondisi memprihatinkan Jembatan Bambu Leuwi Panjang yang menghubungkan Desa Binong dan Desa Sindang Mulya, Kecamatan Maja, Kabupaten Lebak.
Didampingi Ketua TP PKK Provinsi Banten, Tinawati Andra Soni, serta Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Provinsi Banten, Arlan Marzan, Gubernur Banten meninjau langsung jembatan darurat yang menjadi satu-satunya akses masyarakat untuk beraktivitas, termasuk anak-anak yang menempuh pendidikan.
“Tadi dalam perjalanan ada aspirasi masyarakat yang menyampaikan terkait kondisi jembatan,” ungkap Andra Soni.
Menurut Gubernur, jembatan tersebut sangat vital bagi kehidupan masyarakat dan menjadi penghubung penting antar desa. Ia menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi Banten akan segera berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Lebak untuk mencari solusi konkret terkait perbaikan infrastruktur tersebut.
“Kami akan berkoordinasi dengan Pemkab Lebak. Insya Allah setiap aspirasi pasti kita pertimbangkan dan kaji sesuai kebutuhannya,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala DPUPR Provinsi Banten Arlan Marzan menegaskan, pihaknya akan segera menindaklanjuti laporan tersebut dan memastikan konstruksi jembatan ke depan lebih aman dan tahan terhadap banjir musiman.
“Kami juga akan lihat apakah Pemkab Lebak sudah memiliki desain konstruksi, supaya kita bisa padukan solusi yang tepat,” ujarnya.
Keluhan warga pun mencuat dari Saprol, warga Desa Sindang Mulya. Ia menyebutkan bahwa jembatan bambu tersebut telah roboh tiga kali karena banjir dan selama ini dibangun kembali secara swadaya oleh warga.
“Sudah tiga kali roboh karena banjir. Ini jembatan dibangun pakai swadaya masyarakat,” kata Saprol.
Lebih jauh, ia menambahkan bahwa kondisi jembatan sangat tidak layak ketika musim hujan. Jalan yang licin dan kondisi bambu yang rapuh menyulitkan anak-anak sekolah dan warga melintas.
“Dipakai anak-anak sekolah dan masyarakat. Tapi kalau musim hujan tidak bisa dilewati karena licin dan berbahaya,” pungkasnya.
Langkah cepat Gubernur Andra Soni ini diharapkan membawa harapan baru bagi warga dua desa yang telah lama bergantung pada jembatan darurat tersebut.















