TANGERANG, RUBRIKBANTEN – Ketua Tim Pembina Posyandu Provinsi Banten, Tinawati Andra Soni, menegaskan bahwa Posyandu kini bukan hanya tempat pelayanan kesehatan, melainkan juga wadah masyarakat untuk menyampaikan aspirasi dan memperoleh berbagai layanan publik dari pemerintah.
Pernyataan itu disampaikan Tinawati saat melakukan penilaian Posyandu 6 Standar Pelayanan Minimal (SPM) di Posyandu Mawar RW 03 Kelurahan Cipondoh Indah, Kota Tangerang, Selasa (4/11/2025). Kegiatan tersebut merupakan bagian dari upaya Pemprov Banten membiasakan para kader Posyandu dalam memberikan layanan optimal dan responsif terhadap kebutuhan warga.
“Posyandu bisa mendengarkan apa saja yang menjadi keluh kesah masyarakat walaupun kami bukan pembuat kebijakan. Kami bisa cepat melihat dan langsung melaporkan ke OPD pengampu,” jelas Tinawati.
Ia menjelaskan, penerapan 6 SPM di Posyandu mencakup berbagai bidang, mulai dari kesehatan, pendidikan, pekerjaan umum, perumahan dan permukiman rakyat, sosial, hingga ketenteraman dan perlindungan masyarakat.
“Kemampuan para kader untuk hadir dan membersamai masyarakat dalam menyelesaikan persoalan menjadi salah satu tolok ukur penting. Masyarakat boleh menyampaikan keluhan mereka, mudah-mudahan bisa langsung kita tindak lanjuti,” tambahnya.
Menurut Tinawati, peran strategis Posyandu sangat vital dalam peningkatan pelayanan kesehatan ibu dan anak sekaligus mendukung tercapainya standar pelayanan minimal masyarakat di tingkat desa dan kelurahan.
“Terima kasih kepada seluruh kader Posyandu yang menjadi ujung tombak pembangunan kesehatan di Banten,” ujarnya penuh apresiasi.
Sementara itu, Ketua Tim Pembina Posyandu Kota Tangerang, Masturoh Sachrudin, menyambut baik kunjungan tersebut. Ia menegaskan bahwa Posyandu di wilayah Cipondoh sudah menerapkan layanan sesuai 6 SPM.
“Pelayanan Posyandu Mawar Kelurahan Cipondoh Indah sudah melaksanakan 6 SPM dengan baik,” ungkap Masturoh.
Selain melakukan penilaian, Tinawati bersama rombongan juga meninjau sejumlah program pemberdayaan masyarakat. Ia menyerahkan bantuan berupa paket sembako, tongkat jalan, buku tulis, dan buku mewarnai. Rombongan turut meninjau bantuan pembangunan rumah tidak layak huni (RTLH) dari Pemprov Banten serta mengunjungi kebun Kelompok Wanita Tani (KWT) dan bank sampah di wilayah tersebut.
Langkah ini menjadi wujud nyata kolaborasi antara Pemprov Banten dan pemerintah kota dalam menghadirkan Posyandu yang lebih adaptif, inklusif, dan solutif bagi masyarakat.
