CILEGON, RUBRIKBANTEN – Meski dikenal sebagai kota industri dan biro jasa, Kota Cilegon terus mengupayakan ketahanan pangan melalui optimalisasi sektor pertanian. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Cilegon, M. Ridwan, menegaskan bahwa pihaknya saat ini tengah all out mendukung program swasembada pangan yang menjadi prioritas nasional di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.
“Swasembada adalah programnya Pak Presiden. Kita sudah langsung dipantau oleh Kementerian Pertanian (Kementan),” ujarnya.
Ridwan menjelaskan bahwa setiap bulan pihaknya bersama tim penyuluh terus mendorong petani untuk melakukan percepatan olah tanah pasca panen agar bisa menambah luas tanam. “Kita punya target luas tambah tanam tiap bulan. Setelah panen, tim penyuluh langsung turun ke lapangan untuk menghimbau agar sawah segera diolah kembali. Ini untuk mencapai panen satu, dua, bahkan tiga kali dalam setahun,” paparnya.
Mengacu data dari Badan Pertanahan Nasional (BPN), luas baku sawah di Cilegon sekitar 1.108 hektare. Lahan tersebut menjadi fokus utama untuk ditanami dan dimaksimalkan produksinya. Saat ini, hasil panen sebagian besar digunakan untuk kebutuhan pribadi petani, sementara sisanya diserap oleh Bulog atau dijual ke pasar.
“Program presiden jalan terus. Kami terus bersinergi melalui penyuluhan, kelompok tani, termasuk Kelompok Wanita Tani (KWT),” tambah Ridwan.
DKPP saat ini membina dua KWT secara khusus dan mendorong pengembangan 86 KWT yang tersebar di seluruh Kota Cilegon. “Minimal KWT bisa menyediakan kebutuhan pangan dari lingkungan sekitarnya. Perluasan dan penguatan peran KWT ini jadi salah satu prioritas kami,” pungkas Ridwan.
