SERANG, RUBRIKBANTEN – Gubernur Banten Andra Soni langsung turun ke lapangan menindaklanjuti keluhan warga soal banjir dan jalan rusak di wilayah Warung Jaud, Kecamatan Kasemen, Kota Serang. Ia memastikan Pemerintah Provinsi Banten siap membantu perbaikan infrastruktur jalan milik Pemkot Serang sekaligus melakukan normalisasi Kali Malang dan Daerah Aliran Sungai (DAS) Cibanten yang sudah lama dikeluhkan warga.
Masalah utama di wilayah ini adalah pendangkalan dan penyempitan aliran sungai yang mengakibatkan banjir hingga merusak jalan. Hal itu diungkapkan langsung Andra Soni saat meninjau lokasi pada Minggu (9/3/2025).
“Wilayah ini jalannya sering banjir karena kondisi sungai ternyata terjadi pendangkalan. Kita harus lakukan pengerukan,” tegas Andra di lokasi.
Menurut Andra, bukan hanya pendangkalan yang menjadi penyebab utama, tetapi juga penyempitan di hilir DAS Cibanten. Ia sudah memerintahkan jajaran Pemprov Banten segera berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Serang untuk melakukan penertiban terhadap bangunan yang berdiri di area penyempitan sungai.
Sebagai catatan, sebelumnya Pemkot Serang memang pernah mengusulkan kepada Pemprov Banten agar segera dilakukan normalisasi DAS Cibanten karena kondisi pendangkalan yang semakin parah.
Kepala Dinas PUPR Provinsi Banten, Arlan Marzan, menyebutkan pihaknya akan segera menindaklanjuti instruksi Gubernur. Mereka bakal berkonsultasi dengan Balai Besar C3 Kementerian PUPR agar proses pengerukan DAS Cibanten bisa segera dimulai.
“Segera kami tindaklanjuti. Nanti fisiknya dilakukan normalisasi sungai,” ujar Arlan.
Selain itu, Arlan juga memastikan Pemprov Banten siap mengintervensi perbaikan jalan di Kelurahan Warung Jaud, meskipun itu adalah aset milik Pemkot Serang.
“Perbaikan jalannya juga akan diintervensi, dibantu oleh Pemprov Banten,” lanjut Arlan.
Kepala Kelurahan Warung Jaud, Ahmadi, membenarkan bahwa warga sudah lama mengeluhkan kondisi DAS yang makin parah. Ia mengatakan masyarakat bahkan sempat mengirim surat terbuka kepada pihak kelurahan untuk segera menindaklanjuti masalah banjir yang menghantui wilayah tersebut.
“Masyarakat meminta agar pemerintah segera mengatasi pendangkalan di DAS Cibanten. Akibat pendangkalan itu, wilayah kami banjir,” jelas Ahmadi.
Ia menambahkan, banjir yang terjadi juga menghantam infrastruktur jalan dan merusak lahan pertanian. “Seminggu sebelum banjir kemarin, jalan di sini sudah di-hotmix. Sekarang rusak lagi karena banjir,” keluhnya.
Ahmadi berharap langkah cepat yang diambil oleh Gubernur Banten dan jajaran Pemprov bisa segera membuahkan hasil. “Kami sangat berterima kasih sudah ditinjau oleh Pak Gubernur. Kami harap masalah ini cepat selesai,” tutup Ahmadi. (*)
