SERANG, RUBRIKBANTEN – Proyek pembangunan Gedung Bank Banten di Kota Serang mengalami keterlambatan yang menyebabkan pengenaan denda sebesar Rp20 juta per hari. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Provinsi Banten, Arlan Marzan, mengungkapkan bahwa denda tetap diberlakukan meskipun keterlambatan hanya terjadi pada penyelesaian fasilitas tertentu, seperti AC dan lift.
“Proses pembangunan gedung Bank Banten ini memang tidak selesai tepat waktu. Kami melakukan mekanisme pengenaan denda sesuai kontrak. Walaupun yang belum selesai hanya AC dan lift, pengenaan dendanya tetap untuk satu gedung,” jelas Arlan, Selasa (14/01/2025).
Menurut Arlan, keterlambatan tersebut dipicu oleh berbagai kendala teknis, termasuk proses pemesanan dan pengiriman komponen dari luar negeri. Beberapa item, seperti CV AC dan lift, dikirim langsung dari Korea Selatan dan sempat tertahan di bea cukai, yang akhirnya memperpanjang durasi pembangunan.
“Denda dihitung sebesar 1 permil dari nilai kontrak Rp23 miliar, atau sekitar Rp20 juta per hari. Kami menargetkan gedung ini selesai sepenuhnya pada akhir Januari 2025 agar dapat segera dioperasikan,” lanjutnya.
DPUTR Banten berharap penyelesaian proyek ini bisa dipercepat agar gedung baru Bank Banten dapat segera digunakan demi mendukung pelayanan di wilayah Kota Serang. Hingga kini, penyedia proyek terus berupaya memenuhi target waktu dengan percepatan pemasangan fasilitas yang tersisa. (Har/RB)
