CILEGON, RUBRIKBANTEN — Aula DPRD Kota Cilegon menjadi saksi semangat membara pelaku UMKM dalam acara Pelatihan Manajemen Usaha dan Bazar UMKM yang digelar oleh Tjokro Foundation. Kegiatan ini sukses menarik perhatian para pelaku usaha lokal dengan menghadirkan narasumber inspiratif, salah satunya Sellvy Annekinda, psikolog konsultan dari PT Krakatau Global Trading.
Dalam pemaparannya, Sellvy membedah tuntas tantangan utama yang kerap menghantui UMKM, mulai dari keterbatasan modal hingga keterbatasan pemahaman digitalisasi.
“Masalah utama teman-teman UMKM adalah modal dan pemanfaatan digital. Sebenarnya banyak cara mengakses modal saat ini, apalagi ibu-ibu UMKM sudah mulai melek digital. Tantangannya justru terletak pada pemahaman lanjutan dalam menggunakan teknologi digital secara tepat,” ujar Sellvy.
Ia pun menggarisbawahi pentingnya konsistensi, keberanian mencoba, dan kolaborasi sebagai kunci utama dalam mempertahankan eksistensi bisnis.
“Kalau tidak konsisten, pasar tidak akan tahu apa yang kita jual. Gagal? Coba lagi! Dari situ kita bisa tahu kelebihan dan kekurangan usaha kita,” tambahnya penuh semangat.
Tak hanya itu, Sellvy juga mendorong terciptanya sinergi antara UMKM dengan industri besar serta pemerintah daerah. Ia mencontohkan potensi kolaborasi antara UMKM dan PT Krakatau Steel yang menurutnya belum tergarap optimal.
“UMKM di Cilegon banyak, tapi masih banyak yang belum terdata. Kami dari industri besar juga kesulitan menjangkau karena tidak tahu siapa saja UMKM-nya. Di Krakatau Steel sendiri, ada binaan UMKM yang bisa diajak kolaborasi. Bahkan dalam event-event besar, kami terbuka untuk melibatkan UMKM agar tumbuh bersama,” jelasnya.
Pelatihan ini menjadi momentum strategis untuk membangun kesadaran pelaku UMKM bahwa mereka tidak sendirian. Dengan kolaborasi lintas sektor, UMKM bisa menjadi kekuatan besar penggerak ekonomi lokal. (Abdila/RB)
