CILEGON, RUBRIKBANTEN – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Cilegon mengeluarkan pernyataan tegas terkait proses seleksi panitia seleksi (Pansel) direksi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kota Cilegon, khususnya untuk posisi Direksi PT BPR Syariah Cilegon Mandiri (BPRSCM). Menurut HMI, posisi strategis ini sangat krusial dalam menentukan arah dan masa depan kinerja BUMD tersebut.
Dalam keterangan resminya, Ketua Umum HMI Cabang Cilegon menegaskan bahwa integritas, transparansi, dan akuntabilitas harus menjadi prinsip utama dalam seleksi. Ia menolak keras jika jabatan direksi hanya diisi oleh figur “titipan” politik atau pihak yang minim kompetensi di bidang perbankan dan keuangan syariah.
“Kami menolak dengan tegas jika jabatan strategis seperti Direksi BPR SCM hanya diisi oleh figur titipan. Ini bukan sekadar soal jabatan, tetapi soal masa depan BUMD yang selama ini belum menunjukkan performa optimal dan bahkan terus merugi,” tegasnya.
HMI menilai, keberadaan BPR SCM semestinya menjadi garda terdepan dalam mendorong kemandirian ekonomi daerah, terutama untuk mendukung pelaku UMKM dan pengembangan ekonomi syariah di Kota Cilegon. Namun, tanpa pengelolaan yang dilakukan oleh sumber daya manusia yang ahli dan berpengalaman, BUMD justru berpotensi menjadi beban keuangan daerah.
Karena itu, HMI mendesak agar Pansel benar-benar bekerja secara profesional dan objektif. Mereka meminta agar proses seleksi melibatkan unsur akademisi, profesional independen, hingga tokoh masyarakat yang kredibel, sehingga hasilnya tidak sekadar formalitas.
“Jangan biarkan proses ini hanya menjadi formalitas belaka. Kami akan terus mengawal, termasuk memantau latar belakang para calon. Jika ditemukan indikasi penyimpangan, kami siap mengambil langkah lanjut, termasuk melayangkan surat terbuka ke DPRD hingga aksi turun ke jalan,” ujarnya.
Sebagai penutup, HMI menekankan bahwa seleksi direksi ini bukan hanya soal kepentingan jabatan, melainkan menyangkut arah pembangunan ekonomi daerah.
“Ini tentang keberpihakan pada kemajuan daerah dan kepentingan publik. Sudah saatnya Kota Cilegon dikelola oleh orang-orang yang tepat di posisi yang tepat,” tandasnya.















