CILEGON, RUBRIKBANTEN – Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Krakatau Steel (Persero) Tbk yang digelar hari ini, Selasa (23/12/2025), menjadi momentum krusial bagi masyarakat Kota Cilegon untuk menagih komitmen lama perusahaan pelat merah tersebut.
Berbagai elemen masyarakat menilai, RUPSLB tidak boleh sekadar menjadi agenda formal korporasi, tetapi harus mampu menampung harapan dan aspirasi publik, khususnya masyarakat Cilegon sebagai daerah tempat Krakatau Steel tumbuh dan berkembang.
Ketua Paguyuban Pengangguran Kota Cilegon, Dery Adhari, secara tegas menyampaikan dua tuntutan utama yang merepresentasikan suara publik.
“RUPSLB hari ini harus menjawab harapan besar masyarakat Cilegon. Pertama, memberikan kesempatan kepada putra-putri terbaik Cilegon untuk duduk di jajaran Direksi dan Komisaris PT Krakatau Steel dan grupnya. Kedua, membuka ruang seluas-luasnya bagi SDM lokal Cilegon dan Banten untuk berperan aktif dalam pembangunan di daerahnya sendiri, baik sebagai tenaga organik maupun tenaga kontrak,” tegas Dery.
Desakan ini bukan tanpa dasar. Pada tahun 2018 lalu, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk dan DPRD Kota Cilegon telah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) Nomor 05/DUKS/MOU/2018 dan Nomor 170/740/DPRD/2018, yang secara substansial memuat komitmen keterlibatan tokoh masyarakat dan cendekiawan Cilegon dan Banten dalam jajaran strategis perusahaan.
Dalam MoU tersebut, Krakatau Steel menyatakan akan mengusulkan kepada Kementerian BUMN agar melibatkan perwakilan tokoh masyarakat atau cendekiawan Cilegon dan Banten sebagai Komisaris dan/atau Direksi, baik di induk perusahaan maupun anak usaha dan grup. Selain itu, perusahaan juga berkomitmen melakukan kaderisasi karyawan organik dari level pelaksana hingga general manager.
Tokoh masyarakat Cilegon, Sunardi Jamud, menilai RUPSLB kali ini menjadi ajang pembuktian atas komitmen tersebut.
“Ini bukan tuntutan berlebihan. Ini janji yang sudah tertuang dalam nota kesepahaman resmi. Masyarakat Cilegon ingin dilibatkan secara nyata, bukan hanya menjadi penonton di daerahnya sendiri,” ujar Sunardi.
Sebagaimana diketahui, RUPSLB PT Krakatau Steel dilaksanakan secara elektronik melalui sistem eASY.KSEI dan dihadiri pemegang saham yang tercatat per 28 November 2025. Publik kini menunggu, apakah keputusan RUPSLB hari ini akan menjawab aspirasi masyarakat atau kembali mengabaikan harapan daerah penyangga industri baja nasional tersebut.
Bagi masyarakat Cilegon, RUPSLB bukan sekadar agenda korporasi, melainkan cermin keberpihakan Krakatau Steel terhadap lingkungan sosial tempat perusahaan berdiri.
