CILEGON, RUBRIKBANTEN – Pemuda Desa Terate, Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang, menuntut kehadiran industri besar memberikan dampak nyata bagi masyarakat lokal, terutama dalam penyerapan tenaga kerja dan penguatan ekonomi desa.
Tuntutan tersebut mengemuka dalam dialog terbuka antara Karang Taruna, komunitas Karantina Rumah, pemerintah desa, serta perwakilan industri yang digelar di Desa Terate.
Ketua Karang Taruna Desa Terate, Sahrul Budiansyah, menegaskan bahwa wilayahnya kini berkembang pesat sebagai kawasan industri nasional dengan hadirnya PLTU Jawa 7 dan PT Wilmar di kawasan Suralaya. Namun demikian, manfaat kehadiran industri tersebut dinilai belum sepenuhnya dirasakan masyarakat sekitar.
“Kami ingin kejelasan, apakah industri hanya beroperasi atau benar-benar memberi dampak positif bagi warga, baik secara ekonomi maupun sosial. Terutama bagi pemuda Desa Terate,” ujar Sahrul.
Ia menyoroti minimnya penyerapan tenaga kerja lokal. Meski perusahaan menyebut sekitar 60 persen tenaga kerja berasal dari tingkat kabupaten, menurutnya warga desa di sekitar kawasan industri semestinya mendapat prioritas lebih besar.
“Ketika terjadi dampak negatif, warga sekitar yang pertama merasakannya. Maka peluang kerja juga harus lebih diprioritaskan untuk masyarakat lokal,” tegasnya.
Sahrul menambahkan, sebelum industrialisasi, mayoritas warga Desa Terate menggantungkan hidup pada sektor perkebunan dan perikanan. Perubahan struktur ekonomi tersebut, kata dia, harus diimbangi dengan keterlibatan masyarakat lokal dalam dunia kerja industri.
Ia juga mendorong kolaborasi berkelanjutan antara perusahaan, pemerintah desa, dan masyarakat, terutama dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui pelatihan dan pendidikan yang sesuai kebutuhan industri.
“Industri butuh tenaga terampil, masyarakat butuh pekerjaan. Harus ada sinergi agar sama-sama diuntungkan,” katanya.
Sementara itu, Pj Kepala Desa Terate, Tati Sukmawati, mengapresiasi inisiatif Karang Taruna dan pemuda desa yang membuka ruang dialog dengan pihak industri.
“Kami mendukung penuh forum seperti ini karena mendorong peningkatan ekonomi masyarakat, baik melalui penyerapan tenaga kerja maupun pengembangan UMKM lewat program CSR,” ujarnya.
Ia berharap komunikasi antara masyarakat, pemerintah desa, dan perusahaan dapat terus berjalan secara berkelanjutan.
“Forum ini jangan berhenti di sini. Harus ada komitmen nyata agar manfaat industri benar-benar dirasakan warga Desa Terate,” pungkasnya.
Sebelumnya, PT SGPJB PLTU Jawa 7 dan PT Wilmar Kabupaten Serang menegaskan komitmen untuk mengutamakan tenaga kerja lokal dalam dialog bertema Peran Industri dalam Meningkatkan Perekonomian Masyarakat yang digelar Karang Taruna Desa Terate, Senin (15/12/2025).
Humas PT SGPJB PLTU Jawa 7, Rama Yoga Hermawan, menyebut serapan tenaga kerja lokal dari Desa Terate telah melampaui 50 persen, khususnya melalui perusahaan outsourcing mitra PLTU Jawa 7.
“Persentase tenaga kerja lokal sudah di atas 50 persen dan itu menjadi standar minimal perusahaan,” jelasnya.
Sementara Humas PT Wilmar Kabupaten Serang, Iyos, mengatakan sekitar 60 persen tenaga kerja Wilmar berasal dari masyarakat lokal, termasuk lulusan baru.
“Wilmar berkomitmen tumbuh bersama masyarakat, tidak hanya melalui perekrutan tenaga kerja, tetapi juga edukasi kesiapan administrasi dan persyaratan kerja,” ujarnya.
Edukasi tersebut dilakukan melalui pemerintah desa, BUMDes, dan Karang Taruna di lima desa lingkar industri, guna membuka peluang kerja bagi masyarakat tanpa harus mencari ke luar daerah.
