CILEGON, RUBRIKBANTEN — Di tengah meningkatnya mobilitas masyarakat menjelang pergantian Tahun Baru 2026, layanan penyeberangan Merak–Bakauheni yang menjadi jalur ferry tersibuk di Indonesia terpantau berjalan aman, lancar, dan terkendali. Berdasarkan data operasional PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), arus kendaraan pada H+2 Natal mengalir stabil tanpa terjadi penumpukan signifikan.
Pemantauan Posko Merak menunjukkan pergerakan kendaraan dari Pulau Jawa menuju Sumatera masih didominasi kendaraan roda empat dan bus. Kondisi ini mencerminkan pola perjalanan keluarga dan rombongan wisata yang memilih berangkat lebih awal untuk menghindari kepadatan di hari puncak libur. Secara keseluruhan, trafik kendaraan tercatat meningkat sebesar 2,6 persen dan diperkirakan terus bergerak hingga akhir Desember.
Direktur Utama ASDP Indonesia Ferry, Heru Widodo, menegaskan bahwa kenaikan tersebut masih dalam batas aman. Menurutnya, seluruh skema operasional telah disiapkan untuk mengantisipasi puncak arus libur Tahun Baru yang diprediksi terjadi pada 30–31 Desember 2025.
“Sebagai jalur penyeberangan tersibuk nasional, Merak–Bakauheni kami pastikan tetap terkendali. Seluruh sumber daya dan pengaturan operasional disiapkan agar layanan berjalan lancar, aman, dan tertib,” ujar Heru.
Data Posko Merak mencatat, pada H+2 Natal sebanyak 3.998 unit kendaraan roda empat menyeberang dari Jawa ke Sumatera, naik 0,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sementara itu, jumlah bus tercatat 357 unit atau meningkat 2,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Kenaikan tersebut tidak berdampak pada gangguan layanan, berkat pengaturan jadwal kapal dan optimalisasi dermaga.
Kelancaran operasional juga ditopang oleh kesiapsiagaan petugas di lapangan. General Manager ASDP Cabang Merak, Umar Imran Batubara, menyampaikan bahwa pengendalian arus kendaraan dilakukan secara ketat mulai dari akses masuk hingga proses bongkar muat.
“Petugas disiagakan di seluruh titik layanan untuk memastikan alur kendaraan tetap mengalir serta standar keselamatan dan kenyamanan penumpang tetap terjaga,” jelas Umar.
Sementara itu, dari Pelabuhan Bakauheni, arus kendaraan dari Sumatera menuju Jawa menunjukkan dinamika berbeda. Kendaraan roda dua mengalami lonjakan signifikan dengan total 1.459 unit atau naik 67,3 persen dibandingkan tahun lalu. Adapun kendaraan roda empat tercatat sebanyak 3.460 unit, menandakan arus balik yang berlangsung bertahap namun tetap terkendali.
Untuk angkutan logistik dan transportasi umum, tercatat sebanyak 2.770 unit truk menyeberang dari Sumatera ke Jawa, meningkat 1,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Jumlah bus mencapai 351 unit atau naik 3,2 persen. Secara total, kendaraan dari Sumatera menuju Jawa pada H+2 Natal tercatat 8.040 unit, meningkat 8,3 persen dibandingkan tahun lalu.
Guna mencegah kepadatan menjelang malam pergantian tahun, ASDP telah menyiapkan langkah antisipatif melalui pengaktifan buffer zone dan delaying system di sejumlah titik strategis menuju Pelabuhan Merak dan Bakauheni. Skema ini bertujuan menjaga kelancaran arus kendaraan serta menghindari penumpukan di area pelabuhan.
ASDP juga mengimbau masyarakat untuk merencanakan perjalanan dengan matang, membeli tiket melalui kanal resmi, serta datang ke pelabuhan sesuai jadwal keberangkatan. Koordinasi dengan BMKG terus dilakukan untuk memantau kondisi cuaca demi menjamin keselamatan pelayaran.
Dengan kesiapan operasional tersebut, ASDP optimistis layanan penyeberangan Merak–Bakauheni akan tetap berjalan aman, lancar, dan terkendali hingga puncak libur akhir tahun.
