Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Banner Atas Rubrik Banten
BeritaDaerahKementerianNasionalOrganisasiPemerintahPendidikanPolitikSosialTeknologi

Gejolak Bangsa Memanas, SMSI Minta Media Harus Jadi Penyejuk, Bukan Pemecah Belah

229
×

Gejolak Bangsa Memanas, SMSI Minta Media Harus Jadi Penyejuk, Bukan Pemecah Belah

Sebarkan artikel ini

JAKARTA, RUBRIKBANTEN – Di tengah meningkatnya dinamika sosial dan politik yang diwarnai aksi demonstrasi hingga kericuhan di sejumlah daerah, Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) mengambil langkah strategis untuk merespons kegelisahan bangsa.

Sebagai pilar demokrasi, media dituntut menjaga ruang publik tetap sehat, kondusif, dan menyejukkan. Kesadaran itu melandasi SMSI menggelar rapat pengurus harian secara daring melalui aplikasi Zoom, Selasa (2/9/2025).

Rapat penting ini diikuti oleh Dewan Pembina Reda Mathovani, Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen Kejaksaan Agung RI, Dewan Penasehat, serta Dewan Pakar SMSI. Mereka diharapkan mampu memberikan pandangan objektif dalam menghadapi gejolak bangsa.

Ketua Umum SMSI, Firdaus, menegaskan bahwa media memiliki tanggung jawab moral besar dalam meredam ketegangan sosial.

“Bagaimana kita merumuskan agar SMSI memberikan kontribusi nyata bagi persatuan di tengah kondisi bangsa saat ini. Sebagai organisasi pers terbesar di Indonesia, kami mendorong dialog, meredam ketegangan, dan menyampaikan pandangan konstruktif,” tegas Firdaus.

Menurut Firdaus, SMSI ingin memastikan bahwa setiap langkah organisasi berpijak pada aspirasi dari berbagai kalangan. Rapat pengurus harian ini menjadi pintu awal sebelum disusun pernyataan sikap resmi SMSI secara nasional.

Baca juga:  Gubernur Andra Soni Janji Kejutan untuk Warga Taat Pajak, Ini Komitmennya

Dewan Pakar SMSI, Prof. Henri Subiakto, menambahkan bahwa media seharusnya menjadi jembatan antara rakyat dan pemerintah, bukan ikut terjebak dalam arus konflik dan narasi provokatif. “Pemerintah tetap harus menuntaskan kasus-kasus penting yang menjadi perhatian publik. Jangan sampai tenggelam karena hiruk-pikuk demo,” ujarnya.

Sementara itu, Dewan Penasehat SMSI, Prof. Taufiqurahman, menekankan pentingnya peran media dalam menyuarakan pesan damai.

“SMSI perlu menampilkan berita-berita solutif dan meneduhkan. Informasi yang disajikan media siber hendaknya meredakan, bukan menambah perpecahan,” tegasnya.

Sebagai tindak lanjut, SMSI akan menggelar Rapat Pleno Nasional pada Rabu (3/9/2025), melibatkan pengurus dari seluruh daerah untuk menghimpun informasi dan pandangan terkait kondisi terkini.

Dari forum konsolidasi ini, SMSI akan merumuskan pernyataan sikap resmi yang dijadwalkan disampaikan pada Jumat (5/9/2025).

Firdaus menekankan bahwa pernyataan SMSI nantinya bukan sekadar respons sesaat, melainkan dokumen moral yang mewakili aspirasi bersama, menjaga keutuhan bangsa, serta memperkuat demokrasi. (*)

Example 120x600
Untitled-1

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan Rubrik Banten